Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Tak Pasti, BI Jabar Minta Hati-hati Tetapkan Besaran UMK 2023

Kompas.com - 30/11/2022, 22:49 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) Jawa Barat mengingatkan semua pihak untuk berhati-hati dalam memutuskan besaran upah minimum kota/kabupaten (UMK) 2023.

Pasalnya kondisi ekonomi di tahun 2023 berada dalam ketidakpastian, sehingga kehati-hatian sangat penting.

"Harus mencari keseimbangan, daya beli masyarakat dijaga, dunia usaha juga harus dijaga," kata Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Jabar Taufik Saleh usai Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022 di Bandung, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Bupati Setuju UMK Lebak 2023 Naik 6,1 Persen Jadi Rp 2.944.665

Taufik Saleh menyatakan, dengan jumlah penduduk 50 juta, 60 persen ekonomi Jabar ditopang sektor konsumsi. Itu artinya, kenaikan UMK penting untuk menjaga daya beli.

Apalagi memasuki 2022, ekonomi di Jabar menunjukkan bangkit dari pandemi Covid-19. Pada awal Covid-19, untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi 2 persen ngos-ngosan. Padahal normalnya, pertumbuhan ekonomi 5 persen.

"Pada triwulan 3 (2022, pertumbuhan ekonomi) di atas 5 persen, ini luar biasa dan menunjukkan tingkat konsumsi sedang baik," beber dia.

Baca juga: Pemkab Karawang dan Purwakarta Kompak Rekomendasi Kenaikan UMK 2023 Sebesar 10 Persen

Namun, kenaikan UMK juga mesti mempertimbangkan sektor industri. Saat ini ekonomi menghadapi ketidakpastian global. Sejumlah negara diprediksi mengerem belanja atau mengurangi impor.

Minimnya kontrak pembelian dikhawatirkan akan menurunkan sektor industri. Seperti tekstil dan produk tekstil (TPT) yang saat ini sudah terkena dampaknya.

"Memang normalnya, inflasi naik maka upah juga naik. Tapi (kenaikan upah) harus wajar agar daya beli tidak tergerus. Di lapangan perlu kearifan. Tahun ini ekspor bagus tahun depan belum tentu. Jangan sampai upah naik tinggi, tapi pabrik tutup," beber Taufik.

Sementara itu, di tengah gejolak ekonomi global yang belum mereda, ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan prospek yang baik.

Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3 persen dan akan terus meningkat menjadi 4,7-5,5 persen pada 2024.

Kondisi itu didukung konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com