Iding menyebutkan, sepengetahuannya, saat di dalam ruangan kepala desa tersebut tidak terjadi apa-apa.
Namun, saat H dan A keluar dari ruangan kepala desa, tepatnya di halaman kantor, terjadi keributan antara G, anak kepala desa, dengan H.
Singkat cerita, saat di halaman kantor itulah terjadi pemukulan oleh G kepada H.
"Saat melihat kejadian itu, perangkat desa, termasuk Pak Kades juga sempat melerai keributan tersebut," sebut Handoko.
Kemudian, atas kejadian itu, H, mengalami luka pada bagian wajah dan menjalani periksaan medis di Puskesmas.
Bahkan, kata Iding, dari Puskesmas di Jatinunggal sampai dirujuk ke RSUD Sumedang.
Belakangan tersiarlah kabar kepala desa ini terlibat dalam kasus keributan tersebut, dan dituduh turut memukul H, warga yang menjadi korban.
Namun, Iding tidak melihat kepala desa melakukan pemukulan terhadap H.
"Yang kami lihat justru Pak Kades ikut melerai kejadian itu," ujar Iding.
Baca juga: Kisah Buruh Cuci di Sumedang, Tak Punya Uang Obati Anaknya hingga Terjerat Utang Rentenir
Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sumedang, AKP Dedi Juhana mengatakan, masih mendalami kasus dugaan penganiyaan di wilayah Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang tersebut.
"Kami telah mengamankan tiga orang terkait dengan kasus ini, termasuk kepala desanya. Untuk motifnya apa, kami masih mendalami dengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut ketiga saksi tersebut," kata Dedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.