Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Siswi SMP Tasikmalaya Tewas di dengan Luka Kepala Dibunuh Kakek Tiri, Alasannya Sakit Hati

Kompas.com, 26 Desember 2022, 14:32 WIB
Irwan Nugraha,
Khairina

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya, Jawa Barat, akhirnya berhasil mengungkap misteri kasus pembunuhan siswi SMP di rumah neneknya di Kampung Beor, Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (30/11/2022) lalu.

Diketahui pelakunya NI (71), kakek tirinya sendiri yang selama ini beralasan sakit hati oleh korban dengan cara membacok kepalanya pakai golok.

Baca juga: Siswi SMP Tasikmalaya Ditemukan Tewas dengan Luka Kepala di Rumah Neneknya

Korban sendiri saat itu ditemukan tewas di rumah neneknya dengan luka pecah di kepalanya.

"Alhamdulillah pelaku penganiayaan yang hingga menyebabkan korbanya meninggal, sudah berhasil kita tangkap. Pelakunya adalah kakek tirinya sendiri," jelas Kepala Polres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hari Haryanto di kantornya, Senin (26/12/2022).

Suhardi menambahkan, korban saat ini diketahui sebagai salah satu siswa SMPN Satu Atap 4 Culamega kelas VII.

Sesuai pengakuan tersangka, pelaku tega menghabisi nyawa korban akibat alasan tidak suka dan sakit hati ke korban tanpa merinci alasannya jelas.

"Berdasarkan pengakuan dari tersangka ini, dia nekat melakukan hal tersebut karena merasa sakit hati oleh korban" tambah Suhardi.

Baca juga: Jenazah Siswi SMP Tasikmalaya yang Tewas dengan Luka Kepala di Rumah Neneknya Diotopsi

Adapun kronologisnya, tambah Suhardi, pelaku pagi harinya berangkat ke sawah bersama istrinya atau nenek korban dan saat siang hari menyelinap pulang tanpa sepengetahuan siapapun.

Kepulangannya ke rumah saat di sawah diakui pelaku sengaja berniat untuk membunuh korban yang baru pulang sekolah.

"Pada saat pelaku masuk, korban sedang makan di dalam rumahnya, dan tanpa basa basi lagi, pelaku langsung mencekik leher korban, karena korban berontak, pelaku langsung  membacokkan golok yang sengaja dibawanya," kata Suhardi.

Kemudian pelaku langsung pulang lagi ke sawah usai membunuh dan bertemu kembali dengan istrinya.

Istrinya sekaligus nenek korban pun tak mencurigai sama sekali aksi suaminya tersebut sampai akhirnya berpura-pura kaget saat cucu tirinya itu tewas penuh luka di rumahnya.

"Usai beberapa pekan diselidiki, pelaku ditangkap di rumahnya dan mengakui perbuatannya. Sekarang pelaku sudah mendekam di sel tahana Polres Tasikmalaya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMP asal Kampung Beor Desa Cipicung Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, ditemukan tewas dengan kepala pecah di tengah rumah neneknya pada Rabu (30/11/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.

Jenazah korban ditemukan telungkup penuh luka oleh neneknya seusai pulang bertani dari sawah masih di perkampungannya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau