Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Saat Hendak Diperkosa, Pegawai Toko Keramik Dibunuh Sopir di Angkot

Kompas.com - 27/12/2022, 09:44 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Saat itu, pelaku sudah mencoba mewujudkan niat awalnya mengambil ponsel dan perhiasan. Niat kedua, memperkosa korban.

Yohannes menyebut, korban dieksekusi di dalam angkot saat setengah perjalanan dari lokasi naik menuju tujuan.

Pelaku kemudian berputar balik ke arah rumahnya sambil mencari tempat  membuang jasad VS.

Baca juga: Ternyata Pegawai Toko Keramik yang Ditemukan Penuh Luka Pinggir Jalan Dibunuh Sopir Angkot Bogor

Pelaku akhirnya membuang jasad korban di pangkalan pasir yang ada di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor.

"Dieksekusi di pinggir jalan di dalam angkot, setelah korban meninggal dunia, pelaku mencari tempat pembuangan dan dapatlah TKP penemuan mayat yang pada saat itu kita temukan dipinggir jalan karena di situ tanah kosong," ungkapnya.

Setelah membunuh, pelaku kabur untuk mencuci bekas darah yang tercecer di kursi angkot.

Ia juga berusaha menghilang barang bukti dengan membuang pisau beserta dompet korban di daerah Nanggewer, Cibinong.

Tidak lama kemudian, pelaku pergi mengembalikan angkot ke pangkalannya. Pelaku juga membawa kabur barang berharga milik korban.

Baca juga: Polisi Ungkap Motif Sopir Angkot Bunuh Pegawai Toko Keramik di Bogor

Sepekan kemudian, AS ditangkap Satreskrim Polres Bogor di kediamannya.

Yohannes belum bisa memastikan apakah ada pembunuhan berencana. Sebab, di dalam tas sudah disiapkan sebilah pisau. Yohannes menyebut, pelaku masih terus diperiksa secara intensif.

"Mayat korban juga ditutupi oleh si pelaku dengan terpal warna putih. Makanya, kita ketahui saat olah TKP, warga menemukan mayat dalam keadaan tertutup kain terpal ini dan ditemukan oleh seorang pemulung saat ingin mengambil sepatu korban, ternyata masih ada kakinya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com