Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Macet dan Longsor yang Perlu Diwaspadai dalam Perjalanan ke Pantai Pangandaran

Kompas.com, 27 Desember 2022, 13:44 WIB
Irwan Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com-Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IX Jawa Barat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah pemudik lewat jalur Tasikmalaya, Jawa Barat, hanya ke objek wisata Pangandaran saat liburan tahun baru.

Jumlahnya pun diprediksi tak akan terlalu membludak berbeda dengan musim mudik Lebaran.

Berbagai posko pengamanan pun sudah mulai aktif di beberapa titik jalur mudik Jawa Barat sejak 19 Desember 2022.

Baca juga: Libur Nataru, Pengunjung Pantai Pangandaran Diprediksi Melonjak Mulai Besok hingga Malam Tahun Baru

Salah satunya jalur rawan bencana longsor dan kemacetan dari arah Jakarta, Bandung-Pangandaran Via Tasikmalaya adalah mulai titik Limbangan-Malangbong-Tanjakan Gentong-Pamoyanan-Panyusuan-Pertigaan Sindangkasih-Tanjakan Tepungkanyut dan Leuweung Emplak Kalipucang, Pangandaran.

"Jadi masing-masing daerah (Jabar) sudah ada posko (Pengamanan Nataru) sudah berjalan semenjak tanggal 19 Desember. Posko Nataru lebih ke Pariwisata seperti lewat Tasikmalaya ke Pangandaran, Ciater (Subang) lebih ke wisata. Kemudian juga bilamana Covid naik, bisa mengurai. Apa perlu dilakukan kanalisasi lihat situasi di lapangan nanti. Kalau Gentong-Limbangan itu sudah langganan perlu diwaspadai pengendara," jelas Kepala BPTD IX Jabar Kemenhub, Denny Michels Adlan, di Tasikmalaya, Selasa (27/12/2022).

Denny sudah berkoordinasi lintas sektoral dengan Kepolisian dan tiap dinas perhubungan di seluruh daerah se-Jabar.

Adapun di wilayah jalur Jakarta-Bandung-Tasikmalaya tujuan Pangandaran beberapa titik-titiknya sudah menjadi langganan kemacetan jika terjadi lonjakan kendaraan.

"Kalau Gentong, Limbangan, Malangbong itu sudah langganan ya (macet). Jadi tentunya di jalur Tasikmalaya itu sangat mendapatkan perhatian khusus saat pelaksanaan liburan ini," tambahnya.

Baca juga: BNPB Catat 3.461 Bencana Sepanjang 2022, Didominasi Banjir, Cuaca Ekstrem, dan Tanah Longsor

Seluruh dinas perhubungan di berbagai daerah di Jawa Barat pun telah diminta untuk fokus di beberapa titik rawan dengan rute tujuan objek wisata.

Perhatian rute jalan yang dipakai masyarakat untuk wisata saat tahun baru di Jawa Barat ada beberapa lokasi terutama Pangandaran, Ciater Subang, Lembang Bandung dan Puncak Bogor.

Bahkan, Kemenhub pun telah meminta seluruh lokasi jembatan timbang di Jawa Barat jadi rest area dan berhenti beroperasi selama Nataru 2022.

Seperti jembatan timbang di Pantura, Karawang dan Losarang Indramayu itu sudah tak diaktifkan sementara.

"Semua lokasi jembatan timbang akan dijadikan khusus rest area. Kalau pelarangan truk nanti masih dibahas waktunya," ujar Denny.

Baca juga: Pasar Ciawi Tasikmalaya Berulang Kali Terbakar, DPRD Jabar Minta Dirombak Jadi Pasar Modern

Denny pun mengimbau kepada semua masyarakat yang hendak mudik Nataru lewat jalur darat ke Jateng dan Jatim dari DKI Jakarta dan Jabar supaya tetap waspada dan hati-hati.

Pihaknya meminta pengendara tetap perhatikan tertib dan rambu lalu lintas.

"Saya mengimbau selamat berlibur bari warga. Diprediksi lonjakan pemudik ke Jabar saat Nataru akan lebih longgar tahun ini," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau