Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung dari Luar Bandung Berdatangan ke Makam Eril, Putra Sulung Ridwan Kamil

Kompas.com, 28 Desember 2022, 18:55 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

"Ya kita tahu lah, waktu itu banyak banget yang kehilangan, bahkan banyak juga yang mendoakan, amal almarhum harus jadi motivasi saya sama keluarga," tambahnya.

Selain itu, Aisah mengungkapkan rasa penasarannya dengan arsitektur pembangunan Masjid Al-Mumtadz yang saat ini sedang direnovasi.

"Saya juga pengen lihat bangunan pemakaman almarhum Eril ternyata bagus seperti yang diposting Kang Emil, terus katanya bakal dibangun masjid, pengen tahu gimana bentuknya, ya sekalian tadi abis jalan-jalan," kata Aisah.

Salah satu penjaga di pemakaman Eril yang enggan disebutkan namanya mengatakan, peziarah baik dalam dan luar kota kerap datang baik hari biasa atau libur akhir pekan.

"Alhamdulillah kalau yang ziarah banyak, hari-hari biasa ada, akhir pekan ada, cuma gak sebanyak waktu itu. Kecuali kalau ada Bapak (Ridwan Kamil) pasti dikhususkan buat keluarga," ujarnya.

Pantauan Kompas.com, kondisi makam putra sulung Ridwan Kamil sudah jauh berbeda dibanding sebelumnya.

Jalan masuk ke pemakaman misalnya, jalur trotoar serta jalan sudah terbangun rapih. Tempat parkir untuk kendaraan roda dua dan empat pun sudah disiapkan.

Selain itu, pembangunan Masjid Al-Mumtadz yang berdiri tak jauh dari lokasi pemakaman Eril pun sudah mulai dibangun.

Meski masih tembok dan bambu, bentuk bangunan Masjid sudah terlihat. Rata-rata bangunan yang mengitari pemakaman Eril dibuat dengan memadukan unsur bambu.

Hal itu terlihat dari pembatas jalan, hingga pos-pos penjagaan yang sudah lebih dulu berdiri.

Beberapa tanaman juga sudah mulai ditanam di beberapa tempat, baik di sekitar trotoar dari pintu masuk, lahan parkir, hingga pos penjagaan.

Meski sebagian bangunan yang mengitari makam Eril masih dalam proses pembangunan.

Pemakaman Eril justru sudah selesai. Tak ada kesan menakutkan di pemakaman Eril, justru sang arsitektur yakni Ridwan Kamil sendiri memberikan konsep keindahan.

Titik lokasi pemakaman Eril yang berada di paling bawah sudah nampak lantaran adanya bangunan tembok setengah lingkaran berwarna hitam yang berdiri dekat dengan makam Eril.

Terdapat juga bangunan kecil yang terdiri dari wc atau kamar mandi serta tempat shalat. Di bangunan tersebut berdiri beberapa kursi berwana putih yang disiapkan untuk para peziarah.

Di samping bangunan kecil itu, terdapat halaman yang ditanam pelbagai bunga serta dipasang ornamen-ornamen yang menambah indah pemakaman Eril.

Sementara di dekat makam Eril sebuah kolam kecil yang dihiasi lampu, bebatuan, dan beberapa jenis ikan membuat makan Eril nyaman untuk diziarahi.

Sang Arsitektur Ridwan Kamil sendiri mengukir sebuah tulisan di tembok hitam setengah lingkaran yang berada di dekat makam Eril, tulisan tersebut berbunyi: "Siapa yang ingin menjadi bunga indah di surga diiringi berjuta doa, maka taburlah berjuta benih kebaikan selama di dunia" Emmeril Khan Mumtadz.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau