"Ya kita tahu lah, waktu itu banyak banget yang kehilangan, bahkan banyak juga yang mendoakan, amal almarhum harus jadi motivasi saya sama keluarga," tambahnya.
Selain itu, Aisah mengungkapkan rasa penasarannya dengan arsitektur pembangunan Masjid Al-Mumtadz yang saat ini sedang direnovasi.
"Saya juga pengen lihat bangunan pemakaman almarhum Eril ternyata bagus seperti yang diposting Kang Emil, terus katanya bakal dibangun masjid, pengen tahu gimana bentuknya, ya sekalian tadi abis jalan-jalan," kata Aisah.
Salah satu penjaga di pemakaman Eril yang enggan disebutkan namanya mengatakan, peziarah baik dalam dan luar kota kerap datang baik hari biasa atau libur akhir pekan.
"Alhamdulillah kalau yang ziarah banyak, hari-hari biasa ada, akhir pekan ada, cuma gak sebanyak waktu itu. Kecuali kalau ada Bapak (Ridwan Kamil) pasti dikhususkan buat keluarga," ujarnya.
Pantauan Kompas.com, kondisi makam putra sulung Ridwan Kamil sudah jauh berbeda dibanding sebelumnya.
Jalan masuk ke pemakaman misalnya, jalur trotoar serta jalan sudah terbangun rapih. Tempat parkir untuk kendaraan roda dua dan empat pun sudah disiapkan.
Selain itu, pembangunan Masjid Al-Mumtadz yang berdiri tak jauh dari lokasi pemakaman Eril pun sudah mulai dibangun.
Meski masih tembok dan bambu, bentuk bangunan Masjid sudah terlihat. Rata-rata bangunan yang mengitari pemakaman Eril dibuat dengan memadukan unsur bambu.
Hal itu terlihat dari pembatas jalan, hingga pos-pos penjagaan yang sudah lebih dulu berdiri.
Beberapa tanaman juga sudah mulai ditanam di beberapa tempat, baik di sekitar trotoar dari pintu masuk, lahan parkir, hingga pos penjagaan.
Meski sebagian bangunan yang mengitari makam Eril masih dalam proses pembangunan.
Pemakaman Eril justru sudah selesai. Tak ada kesan menakutkan di pemakaman Eril, justru sang arsitektur yakni Ridwan Kamil sendiri memberikan konsep keindahan.
Titik lokasi pemakaman Eril yang berada di paling bawah sudah nampak lantaran adanya bangunan tembok setengah lingkaran berwarna hitam yang berdiri dekat dengan makam Eril.
Terdapat juga bangunan kecil yang terdiri dari wc atau kamar mandi serta tempat shalat. Di bangunan tersebut berdiri beberapa kursi berwana putih yang disiapkan untuk para peziarah.
Di samping bangunan kecil itu, terdapat halaman yang ditanam pelbagai bunga serta dipasang ornamen-ornamen yang menambah indah pemakaman Eril.
Sementara di dekat makam Eril sebuah kolam kecil yang dihiasi lampu, bebatuan, dan beberapa jenis ikan membuat makan Eril nyaman untuk diziarahi.
Sang Arsitektur Ridwan Kamil sendiri mengukir sebuah tulisan di tembok hitam setengah lingkaran yang berada di dekat makam Eril, tulisan tersebut berbunyi: "Siapa yang ingin menjadi bunga indah di surga diiringi berjuta doa, maka taburlah berjuta benih kebaikan selama di dunia" Emmeril Khan Mumtadz.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.