Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung dari Luar Bandung Berdatangan ke Makam Eril, Putra Sulung Ridwan Kamil

Kompas.com - 28/12/2022, 18:55 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Masyarakat dari luar Bandung, berdatangan ke makam Emmeril Khan Mumtadz (Eril), putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Jalan Raya Cimaung-Pangalengan, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Rata-rata peziarah yang datang ke pemakaman Eril sengaja berziarah setelah berlibur di beberapa lokasi wisata di wilayah tersebut.

Maman Safei (46) warga asal Garut misalnya, sengaja datang ke pemakaman putra sulung Ridwan Kamil, sehabis berlibur bersama keluarga di Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Kaleidoskop 2022: Eril, Anak Ridwan Kamil Tenggelam dan Meninggal di Sungai Aare Swiss

Ia mengatakan, berziarah ke pemakaman Eril sudah diagendakan sejak ia memutuskan berlibur ke wilayah Pangalengan.

"Memang sengaja, udah dibicarakan sama keluarga juga, sekalian ziarah kan ada manfaatnya juga, mendoakan," kata Maman, ditemui Rabu (28/12/2022).

Maman mengaku, saat mendengar Eril meninggal, ia dan keluarganya ingin sekali datang ke lokasi pemakaman dan mendoakan langsung.

Sebab saat Eril dimakamkan, ia hanya bisa menyaksikan langsung prosesi pemakaman dari televisi.

"Waktu itu mah, cuma lihat di TV aja, jujur aja saya memang niat ke sini, mendoakan langsung, kebetulan baru ada kesempatan hari ini," ujarnya.

Baca juga: BMKG Sebut Suhu Dingin di Bandung Capai 16 Derajat, Terjadi hingga Sepekan ke Depan

Maman datang ke pemakaman Eril sejak pukul 14.00 WIB. Sebelumnya ia sempat berkunjung ke salah satu tempat wisata di Kebun Teh Malabar Pangalengan.

Berbeda dengan rombongan keluarga Aisah Fatina Sari (40) yang datang jauh-jauh dari Kota Tangerang.

Aisah mengaku datang ke pemakaman Eril secara tidak sengaja. Selepas menikmati pemandangan di Wana Wisata Gunung Puntang, ia dan keluarga langsung menuju ke pemakaman Eril.

"Tadinya gak 'ngeuh' kalau anaknya Kang Emil dimakamin di bawah, tadi di jalan ke bawah inget mau shalat dan baru inget ke lokasi makam Eril," ujarnya.

Berbeda dengan Maman, saat pemakaman Eril, Aisah sempat datang. Kebetulan saat itu ia sedang bertemu dengan salah satu sanak saudaranya.

"Saya sempet ke sini waktu almarhum dimakamin, tapi gak sampai karena macet akhirnya balik lagi," katanya.

Aisah merasa beruntung bisa berziarah ke makam Eril dan mendoakan langsung. Baginya, berziarah bisa memberikan banyak manfaat bagi ia dan keluarga.

"Ya kita tahu lah, waktu itu banyak banget yang kehilangan, bahkan banyak juga yang mendoakan, amal almarhum harus jadi motivasi saya sama keluarga," tambahnya.

Selain itu, Aisah mengungkapkan rasa penasarannya dengan arsitektur pembangunan Masjid Al-Mumtadz yang saat ini sedang direnovasi.

"Saya juga pengen lihat bangunan pemakaman almarhum Eril ternyata bagus seperti yang diposting Kang Emil, terus katanya bakal dibangun masjid, pengen tahu gimana bentuknya, ya sekalian tadi abis jalan-jalan," kata Aisah.

Salah satu penjaga di pemakaman Eril yang enggan disebutkan namanya mengatakan, peziarah baik dalam dan luar kota kerap datang baik hari biasa atau libur akhir pekan.

"Alhamdulillah kalau yang ziarah banyak, hari-hari biasa ada, akhir pekan ada, cuma gak sebanyak waktu itu. Kecuali kalau ada Bapak (Ridwan Kamil) pasti dikhususkan buat keluarga," ujarnya.

Pantauan Kompas.com, kondisi makam putra sulung Ridwan Kamil sudah jauh berbeda dibanding sebelumnya.

Jalan masuk ke pemakaman misalnya, jalur trotoar serta jalan sudah terbangun rapih. Tempat parkir untuk kendaraan roda dua dan empat pun sudah disiapkan.

Selain itu, pembangunan Masjid Al-Mumtadz yang berdiri tak jauh dari lokasi pemakaman Eril pun sudah mulai dibangun.

Meski masih tembok dan bambu, bentuk bangunan Masjid sudah terlihat. Rata-rata bangunan yang mengitari pemakaman Eril dibuat dengan memadukan unsur bambu.

Hal itu terlihat dari pembatas jalan, hingga pos-pos penjagaan yang sudah lebih dulu berdiri.

Beberapa tanaman juga sudah mulai ditanam di beberapa tempat, baik di sekitar trotoar dari pintu masuk, lahan parkir, hingga pos penjagaan.

Meski sebagian bangunan yang mengitari makam Eril masih dalam proses pembangunan.

Pemakaman Eril justru sudah selesai. Tak ada kesan menakutkan di pemakaman Eril, justru sang arsitektur yakni Ridwan Kamil sendiri memberikan konsep keindahan.

Titik lokasi pemakaman Eril yang berada di paling bawah sudah nampak lantaran adanya bangunan tembok setengah lingkaran berwarna hitam yang berdiri dekat dengan makam Eril.

Terdapat juga bangunan kecil yang terdiri dari wc atau kamar mandi serta tempat shalat. Di bangunan tersebut berdiri beberapa kursi berwana putih yang disiapkan untuk para peziarah.

Di samping bangunan kecil itu, terdapat halaman yang ditanam pelbagai bunga serta dipasang ornamen-ornamen yang menambah indah pemakaman Eril.

Sementara di dekat makam Eril sebuah kolam kecil yang dihiasi lampu, bebatuan, dan beberapa jenis ikan membuat makan Eril nyaman untuk diziarahi.

Sang Arsitektur Ridwan Kamil sendiri mengukir sebuah tulisan di tembok hitam setengah lingkaran yang berada di dekat makam Eril, tulisan tersebut berbunyi: "Siapa yang ingin menjadi bunga indah di surga diiringi berjuta doa, maka taburlah berjuta benih kebaikan selama di dunia" Emmeril Khan Mumtadz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Bandung
BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

Bandung
Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Bandung
Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Bandung
Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Bandung
Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bandung
Kejar Kursi Wali Kota Bandung, Golkar Punya Arfi, Edwin, Juga Atalia

Kejar Kursi Wali Kota Bandung, Golkar Punya Arfi, Edwin, Juga Atalia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com