Ia juga menyarankan agar di area masjid itu dibangun kolam retensi sebagai pengendali banjir di kawasan Gedebage.
Pada 2017, Gubernur Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Deddy Mizwar melakukan prosesi peletakan batu pertama.
"Saya tambahkan itu daerah banjir sebaiknya kita bangun danau retensi. Maka dibangunlah danau masjidnya seolah masjid apung. Kemudian dalam perjalanannya, dilakukan groundbreaking. Oleh takdirnya Pak wali kota dan arsiteknya jadi gubernur Jabar. Ini takdirnya luar biasa," paparnya.
Baca juga: Profil Masjid Raya Al Jabbar, Masjid Terapung Milik Pemprov Jabar yang Dirancang Ridwan Kamil
Sudah lebih dari 50 masjid yang Emil desain selama berkarier di dunia arsitektur. Ia menuturkan, mendesain masjid merupakan amanat dari sang ayah Dr Atje Misbach Muhjiddin.
"Di tahun 1978 seorang bapak di komplek clCigadung membawa seorang anak lelaki dan membawanya ikut membangun masjid namanya Mualimin. Si anak itu ikut membeli semen, membeli cat. Suatu hari beliau bilang, anakku jangan pernah berhenti membangun masjid. Dan bapak itu adalah ayah saya dan anak itu saya," tutur Emil.
Dalam sambutannya, Emil juga memaparkan keistimewaan masjid itu. Selain sebagai sentra ibadah, masjid itu difasilitasi museum rasulullah, taman 25 nabi, hingga danau wisata.
"Masjid ini ramah lingkungan, kalau lihat ke atas matahari menyinari kita tapi difilter plafon ini sehingga tak banyak listrik yang digunakan. Di atas kita bangun lafaz Allah untuk meningatkan kita bahwa kita sangat kecil di mata Allah," kata dia.
Prosesi peresmian masjid itu pun ditandai dengan pemukulan bedug.
Hadir dalam acara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana, pimpinan MUI dan ormas islam serta tokoh ulama dan masyarakat di Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.