KOMPAS.com - Masjid Raya Al Jabbar di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung akan diresmikan pada Jumat, 30 Desember 2022.
Menjadi ikon baru Provinsi Jawa Barat, masjid terapung ini kokoh berdiri di tengah sebuah embung, atau kolam retensi.
Baca juga: Fakta-fakta Masjid Al Jabbar: Habiskan Dana Rp 1 Triliun, Mampu Tampung 33.000 Jemaah
Jika permukaan air di kolam retensi Gedebage mencapai batas maksimal, maka Masjid Raya Al Jabbar yang berdiri megah di tengahnya akan tampak mengapung di atas danau.
Tak hanya itu, Masjid Raya Provinsi Jawa Barat ini juga dilengkapi bangunan penunjang lainnya, termasuk di ruang terbuka.
Baca juga: Melihat Lebih Dekat Masjid Apung Al Jabbar Bandung...
Hal ini karena Masjid Raya Al Jabbar tidak hanya dirancang sebagai tempat ibadah, namun juga tempat pembinaan khazanah Islam dengan sentuhan konsep wisata.
Baca juga: Ridwan Kamil Tebar 7.000 Undangan untuk Peresmian Masjid Al Jabbar
Dikutip dari Kompas.com (26/12/2022), sejarah pembangunan Masjid Raya Al Jabbar mengalami perjalanan yang cukup panjang.
Usulan membangun masjid milik Provinsi Jawa Barat sudah dimulai pada tahun 2016 ke Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, saat Ridwan Kamil masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
Saat itu, Provinsi Jawa Barat masih menumpang kepada Masjid Agung Bandung karena belum memiliki masjid sendiri.
Sementara berdasarkan ketentuan yang berlaku, setiap level pemerintahan memiliki masjidnya sendiri, yaitu Masjid Negara milik negara, Masjid Raya milik provinsi, Masjid Agung milik kota dan kabupaten, Masjid Besar milik kecamatan, dan Masjid Jami milik desa.
Saat itu, Ridwan Kamil yang juga seorang arsitek menawarkan diri untuk membuat rancangan Masjid Al Jabbar.
Dilansir dari laman Bappeda Provinsi Jawa Barat, Gubernur Ahmad Heryawan kemudian meresmikan dimulainya pembangunan masjid terapung tersebut pada Jumat, 29 Desember 2017.
Pembebasan tanah untuk Masjid Raya Provinsi Jawa Barat dan kolam retensi (embung) untuk mencegah banjir di sekitar Gedebage sendiri telah dimulai sejak tahun 2015 dengan luas 4,5798 hektare oleh Biro PBD.
Hal ini dilanjutkan pada tahun 2016, yaitu seluas 12,2066 hektare oleh Biro PBD, dan tahun 2017 seluas 3,3556 hektare oleh Dinas BMPR.
Ridwan Kamil yang memenangkan Pilkada Jabar 2018, kemudian berkesempatan melanjutkan pembangunan masjid yang dirancangnya sendiri.
Tidak selalu mulus, pembangunan salah satu masjid terbesar di Jabar ini sempat terhenti selama 1,5 tahun akibat refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.