Tak berhenti di situ, Rastini melanjutkan pendidikan di Sekolah Tingi Agama Islam (STAI) Siliwangi.
Karena prestasi yang dimiliknya, Rastini kembali mendapatkan beasiswa untuk belajar di jurusan Pendidikan Agama Islam hingga lulus.
Rastini menegaskan, dirinya tidak ingin berkembang seorang diri. Sejak mampu baca tulis braille dengan lancar, dia mengajarkan juga kepada orang-orang di sekitar. Bahkan aktivitas pengajaran sudah dilakukan sejak SMP kepada teman seasrama.
“Kalau mengajarkan braille sudah sejak tinggal di Beringin Bakti Cirebon (SMP). Kemudian di Bandung saat sekolah SMA, juga sudah mengajar di beberapa tempat. Setelah lulus kuliah, saya ngajar di Semarang Sekolah MI-LB Gendong tahun 2007–2009,” kata Rastini berusaha mengingat.
Dia kemudian pindah mengajar ke SLBN Cibinong Karedenan tahun 2009 hingga 2012. Sejak tahun 2012 hingga hari ini, Rastini mengajar di SD dan SMP LB A Beringin Bakti Kepompongan Talun Cirebon.
Rastini menikah dengan Alfarisi, pria penyandang disabilitas netra asal Solo tahun 2009. Keduanya dikaruniai 2 orang putra bernama Alfarisi Ahmad dan Rizqi Aditya.
Keempatnya kerja sama untuk terus mengajarkan braille tidak hanya di sekolah, namun juga di rumah-rumah.
Indra Rukmana (28), penyandang disabilitas netra menyebut, Rastini salah satu guru dan juga mentor bagi yang lainnya.
Rastini, Indra, dan juga yang lainnya membuat kegiatan belajar rutin tiap hari Jumat, dan spontanitas pada hari-hari tertentu, di Sekretariat ITMI Cirebon.
Indra yang juga bertugas sebagai Humas ITMI Kabupaten Cirebon menegaskan, braille adalah identitas tunanetra.
Atas dasar itu, ITMI membuka diri kepada penyandang netra untuk mau belajar bersama-sama.
Penyandang netra tidak perlu membayar uang sepeser pun, karena kata Indra, yang dibutuhkan adalah kemauan dan kesabaran.
“Kami sadari tidak banyak tempat yang mau mengajarkan braille. Atas dasar itu, kami membuka diri. SLB terbatas usia, sementara disabilitas netra berasal dari berbagai usia. Mereka bertanya dan bergabung bersama kita,” tambah Indra saat ditemui Kompas.com di tengah aktivitas.
Di momen Hari Braille Internasional ini, Indra berharap agar pemerintah memberikan banyak perhatian kepada teman-teman netra. Memperbanyak akses Braille dan juga membuka layanan pembelajaran kepada berbagai kalangan usia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.