Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Berwisata di Nimo Highland Bandung Saat Gerimis dan Berkabut

Kompas.com - 09/01/2023, 10:59 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

BANDUNG, KOMPAS.com - Siapa bilang kondisi cuaca ekstrem bisa bikin kita malas untuk beraktivitas, terutama datang ke lokasi wisata? Di Nimo Highland yang berada di perkebunan teh Malabar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, cuaca ekstrem justru dimanfaatkan para pengunjung.

Lokasi wisata yang terkenal dengan Sky Bridge (jembatan langit) ini memiliki daya tarik sendiri ketika hujan gerimis dan turun kabut. 

Pantauan Kompas.com, jembatan sepanjang 300 meter yang melingkar di atas perkebunan teh tersebut masih tetap didatangi pengunjung, meskipun kondisi hujan kecil serta ditutupi kabut.

Baca juga: Libur Nataru, Pengunjung Nimo Highland Pangalengan Bandung Naik 100 Persen

Padahal, kabut yang turun menutupi pemandangan yang ada di sekitarnya, seperti hamparan kebun teh, Gunung Nini, Gunung Putra, hingga Situ Cileunca.

Para pengunjung, terlihat menyusuri jembatan dengan menggunakan jas hujan berbahan plastik, dan beberapa menggunakan payung.

Meski begitu, ada pula yang tidak menggunakan jas hujan atau payung hanya untuk merasakan sensasi kabut dan cuaca dingin di Nimo Highland.

Baca juga: Disebut Dedi Mulyadi Tak Perhatikan Kebun Teh Malabar, Pengelola Nimo Highland Beri Penjelasan

Tak hanya itu, sebagian pengunjung juga menikmati wahana yang lain serta menikmati hidangan yang ada di resto. Para wisatawan tersebut terlihat begitu menikmati santapan di tengah kabut yang likat.

Resty Dwiyanti (21) misalnya, pengunjung asal Jakarta yang sengaja datang ke Nimo Highland hanya untuk menikmati kabut dan cuaca dingin yang ada di Nimo Highland.

Ia mengatakan, kabut seperti saat ini, merupakan sesuatu yang dicari ketika berkunjung ke Nimo Highland.

Baca juga: Saat 500 Lampion dan Parade Paramotor Hiasi Nimo Highland

Menurutnya, pemandangan Nimo Highland ketika berkabut, menjadi daya tarik tersendiri, terutama saat mengabadikan momen.

"Memang sengaja datang ke sini, untuk menikmati kabut dan dinginnya, jadi berbeda aja suasananya," kata dia ditemui, Minggu (8/1/2023).

Resty yang sudah 3 kali datang ke lokasi tersebut, merasa belum puas menikmati keindahan alam perkebunan Malabar di Pangalengan lewat jembatan di atas ketinggian.

Ia mengungkapkan, sejak pertama kali datang, dia menunggu momen kabut tersebut. Pasalnya, kata dia, saat kunjungan pertama dan kedua, situasinya berbeda.

"Waktu yang pertama dan kedua ke sini situasinya lagi cerah dan berbeda, sekarang bagus ada kabut, jadi buat di foto beda aja dari yang sebelumnya," tuturnya.

Pengunjung yang lain, Frida Prahmawati (24), warga Bekasi mengungkapkan, selain penasaran dengan jembatan kaca yang ada di Nimo Highland, dia juga penasaran dengan festival musik yang diselenggarakan pihak Nimo.

Frida mengaku baru pertama kali datang ke lokasi wisata itu, namun dia merasa beruntung lantaran bisa langsung menikmati kabut dan cuaca dingin.

"Asik banget, beruntung banget, katanya sih ini momen kabut ini berasa banget datang ke Nimo, kaya memang identitasnya di kabut ini," ujar dia.

Frida tak merasa khawatir dengan cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah Kecamatan Pangalengan termasuk Nimo Highland.

Menurutnya, selama ada imbauan dan rasa waspada dari para pengunjung, aktivitas berwisata masih bisa dilakukan.

"Gak begitu takut, soalnya sekarang pakai jas hujan, terus Nimo menyediakan payung juga jadi aman," ucap dia.

Selain menyaksikan konser musik serta menikmati pemandangan alam dengan kabutnya, ia mengaku ingin mengabadikan banyak momen di Nimo Highland.

"Ke sini ingin nonton konser musiknya, terus juga ingin menikmati pemandangan, tahu nya lagi turun kabut, kayanya memang harus banyak sih ngambil gambar," ungkapnya.

Manager Nimo Highland, Taufik  M Rafi mengatakan, cuaca ekstrem baik hujan, dingin, dan berkabut tidak menurunkan antusias pengunjung.

Ia mengungkapkan, penurunan pengunjung pasti ada, namun tidak mutlak sifatnya serta tidak memengaruhi di persentase.

Hingga beberapa hari di masa liburan sekolah, bahkan satu hari jelang masuk, pengunjung masih terus berdatangan.

"Kalau di sini penurunan ada, tapi memang tidak mutlak juga, kadang cuaca hujan deras pun masih berdatangan," beber Rafi.

Rafi menyebut, beberapa pengunjung sengaja menunggu momen kabut, cuaca dingin, dan hujan turun untuk sekadar mengambil gambar atau foto.

Menurutnya, kondisi seperti itu diakui para pengunjung sebagai salah satu kenikmatan berkunjung ke Nimo Highland.

"Betul, beberapa wisatawan yang kami survei langsung itu menyatakan memang tertarik dan ada minat khusus apabila ada kabut. Jadi kualitas foto pun lebih natural, atau sebagainya, dan itu menjadi ciri khas di kami," ucap dia.

Kendati cuaca sedang tidak bersahabat, pihaknya tetap memberikan imbauan tertentu agar para wisatawan tetap menjaga kewaspadaan.

"Imbauan-imbauan selalu ada, terkait area licin, karena kita semua outdoor, jadi pertama imbauan di area yang licin, dan dari sosial media kami juga diimbau bawa jas hujan, payung, dan lain sebagainya," tutur dia.

Selain itu pihaknya juga memberikan fasilitas berupa payung dan jas hujan plastik bagi pengunjung yang tetap akan menikmati pemandangan dari jembatan dalam kondisi cuaca hujan dan berkabut.

"Alhamdulillah antusias dari wisatawan semakin hari semakin banyak, meskipun cuaca tidak bersahabat, hujan, dan lain sebagainya, tapi kita ada beberapa persiapan dari penyedia jas hujan. Untuk memobilisasi wisatawan di area wisata yang sedang hujan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Jual Ganja Kering lewat Medsos, Polisi Sebut Jaringan Nasional

2 Pria Jual Ganja Kering lewat Medsos, Polisi Sebut Jaringan Nasional

Bandung
Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Bandung
Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Bandung
Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, 'Track Record' Jadi Pertimbangan

Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, "Track Record" Jadi Pertimbangan

Bandung
Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Bandung
2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

Bandung
3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

Bandung
Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Bandung
1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Bandung
Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Bandung
Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com