Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Tasikmalaya Bantah Puluhan Anak Keracunan "Chiki Ngebul" hingga Usus Rusak, Semua Anak Sudah Sehat

Kompas.com - 09/01/2023, 14:46 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sementara itu, dalam kasus ini hasil lengkapnya terkait uji kasus tak bisa menyimpulkannya karena merupakan ranah Kemenkes RI.

Sehingga, saat itu pihaknya hanya menyampaikan laporan kejadian itu dengan berbagai langkah sosialisasi pencegahan ke orang tua pelajar dan para pedagang rumahan supaya tak berdagang jajanan serupa.

"Secara tinjauan medis, nitrogen juga berbahaya, tapi kalau lengkapnya kami tak bisa menyimpulkan, kami hanya menyampaikan laporan kejadian itu," kata dia.

Kepala Loka POM Tasikmalaya, Jajat Permana mengatakan, pihaknya mengimbau kepada para pedagang jajanan cikbul supaya tak berdagang sebelum ada kepastian hasil kajiannya.

Apalagi, selama ini pedagang tersebut selalu berdagang di hampir setiap sekolah-sekolah dasar.

"Baik di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya jajanan cikbul ini informasinya masih ada yang berdagang. Saya berharap sebelum ada putusan kajian resminya jangan dulu berdagang. Orang tua siswa pun jangan memberi izin anaknya jajan cikbul tersebut," kata dia.

Baca juga: 28 Anak di Jawa Barat Keracunan Chiki Ngebul, Dinkes Kabupaten Bekasi Terbitkan Surat Edaran Darurat

Sebelumnya, ramai diberitakan soal pernyataan Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Barat, Ryan Bayusantika Rustandi, menyebut 24 anak jadi korban jajanan cikbul di Kabupaten Tasikmalaya.

Akibat kejadian itu Korban Ciki Ngebul atau Chikbul ada yang mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi.

"(Korban) yang berusia 4 tahun ini meminum sisa nitrogen cairnya," kata Ryan Bayusantika, Minggu (8/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com