“Untuk sekolah rusak berat, KBM dilaksanakan di sekolah darurat yang didirikan tak jauh dari lokasi sekolah. Untuk yang (rusak) sedang dan ringan, memanfaatkan ruang kelas yang masih layak, dan sebagian di tenda-tenda di lingkungan sekolah,” ujar Arifin saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Arifin menyebutkan, proses pembangunan sekolah kategori rusak berat tengah dikerjakan pihak Kementerian PUPR.
“Ditargetkan 3 bulan ke depan sekolah-sekolah yang terdampak gempa ini sudah selesai diperbaiki semua,” ucap dia.
Menurut Arifin, melihat dampak kerusakan pada infrastruktur sekolah yang ada, dibutuhkan anggaran yang sangat besar untuk perbaikan.
“Bisa mencapai triliunan rupiah, apalagi pembangunan sekolah yang rusak berat nantinya memakai konstruksi bangunan tahan gempa,” ujar dia.
Selain itu, kekuatan gempa dengan magnitudo 5,6 itu tak hanya merusak fisik bangunan sekolah, namun juga menghancurkan sarana dan prasarana, seperti komputer, mebel, fasilitas perpustakaan, dan aset sekolah lainnya.
"Jumlah sekolah yang terdampak gempa ini, baik itu rusak berat, sedang, dan ringan, tercatat ada 701 bangunan sekolah," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.