Di era media sosial, popularitas di dunia sosial seakan menjadi level atau status sosial alternatif di luar dunia nyata.
Kemahiran memainkan lato-lato dapat menjadi wahanan pansos bagi pemainnya.
Permainan ini bisa menjadi stress healing bagi sang anak untuk rehat sejenak dan mengisi energi untuk kembali siap melakukan aktivitas akademik sekolah yang kerap kali memiliki jadwal yang padat.
Dengan harga yang relatif terjangkau, permainan ini dapat dengan mudah dimiliki oleh semua orang.
Meski memiliki berbagai fakta sosiologis, di sisi lain, permainan ini memiliki dampak lain.
Fakta tersebut akan menjadi negatif apabila anak-anak ataupun orangtua tidak bisa mendukung dan mengaturnya.
Beberapa dampak tersebut di antaranya mengurangi waktu belajar atau mengerjakan tugas karena ketagihan bermain, potensi melahirkan rasa rendah diri jika tidak berhasil memainkannya, hingga tidak pekanya orang tua terhadap keberhasilan anaknya dalam bermain lato-lato.
Selain itu, anak juga perlu waspada saat bermain permainan ini. Ayunan bola yang kuat dan tidak terkontrol dengan baik berpotensi membentur ke bagian tubuh pemainnya, seperti mata, hidung, ataupun kepala.
“Sehingga diperlukan fokus dan konsentrasi penuh dalam memainkan agar tidak membahayakan pemain maupun teman-teman di sekitarnya,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.