Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Berat di TPA Sarimukti Rusak Jadi Penyebab Sampah Menumpuk di Bandung Raya

Kompas.com - 13/01/2023, 18:43 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi


BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Molornya pengangkutan sampah di wilayah Bandung Raya sejak sepekan terakhir ini disebabkan oleh terganggunya operasional alat berat di TPA Sarimukti.

Dua dari enam alat berat ekskavator yang biasa digunakan untuk menampung dan mengolah sampah yang diturunkan dari truk sampah mengalami kerusakan.

Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto mengatakan, operasional ulang ideal membutuhkan 6 ekskavator atau beko dan 2 buldozer untuk meratakan gunungan sampah dari 4 daerah di Bandung Raya setiap harinya.

Baca juga: Antre Buang Sampah ke TPA Sarimukti, Sopir Sampai Nginap di Truk Sampah

"Sekarang ini kita melakukan pelayanan hanya menggunakan 4 unit ekskavator saja dan itu kurang efektif," kata Riswanto, Jumat (13/1/2023).

Riswanto menyebutkan, TPA Sarimukti saat ini sedang memperbaiki 2 unit buldozer yang mengalami kerusakan. Ia menargetkan 2 alat berat itu bisa beroperasi kembali agar operasional TPA Sarimukti bisa kembali normal.

"Harusnya ada buldozer, tapi kan buldozer rusak semua. Tapi Senin depan mudah-mudahan 2 unit buldozer sudah bisa dioperasikan, soalnya sekarang sedang diperbaiki," ujar Riswanto.

Baca juga: TPA Sarimukti Bandung Barat Punya Kapasitas 2 Juta Ton, tapi Terisi 14 Juta Ton Sampah

Akibat dari kerusakan alat berat itu, pengelola TPA Sarimukti cukup kelimpungan menerima kedatangan sampah dari wilayah Bandung Raya setiap harinya.

Oleh karena itu untuk menurunkan 1 truk sampah cukup memakan waktu yang tidak sebentar, sehingga antrean armada sampah mengular di jalur TPA Sarimukti.

"Memang pelayanan kurang maksimal karena kendala itu tadi, makanya ada antrean. Sehari itu ada 400 rit truk, dari Cimahi, KBB, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung," tuturnya.

Selama 1 pekan terakhir, antrean panjang truk-truk pengangkut sampah terjadi. Untuk mengurai antrean, TPA Sarimukti terpaksa menambah jam operasional sampai pukul 20.00 WIB agar antrean truk pembuang sampah berkurang.

"Kemudian solusinya kan kita tambah juga jam operasional sampai jam 8 malam. Operasi normalnya kan jam 5 pagi sampai jam 6. Itu kita lakukan supaya antrean berkurang," sebut Riswanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Bandung
Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com