Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek, Perajin Barongsai di Cirebon Banjir Pesanan, Diminati hingga Luar Jawa

Kompas.com - 14/01/2023, 14:14 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Pemuda yang masih berusia 28 tahun ini kreatif. Hasil karya yang diproduksinya dipasarkan melalui sejumlah grup media sosial komunitas pecinta barongsai. Responsnya positif, banyak yang menyukai gaya pembuatan barongsai miliknya.

Dia mengaku menghindari pembuatan barongsai dengan cara cat airbrush melainkan dengan lukis manual. Dia sebut hasil lukis manual lebih rapih dan bagus.

"Semuanya manual. Dari bambu, rotan, anyam bahan dasar, hingga pewarnaan. Kami pakai cara cat lukis manual, tidak airbrush karena lebih rapih, terang, dan diminati banyak pemesan. Tapi kami juga siap gunakan airbrush bergantung pesanan," terang Woyo.

Baca juga: Cerita Perajin Barongsai di Kota Semarang Jelang Imlek: Sudah Terlihat Geliatnya...

Siswoyo menceritakan, dirinya mulai menggeluti barongsai sejak dia sekolah dasar. Dia berlatih menjadi pemain barongsai di Perguruan Bela Diri Kelabang Kota Cirebon.

Dalam perguruan itu, dia menjadi pemain barongsai yang memegang kepala dan juga alat musik.

Kemampuan Tri Siswoyo sebagai pemain barongsai banyak dikagumi hingga diundang tampil di berbagai pertunjukan. Setelah dia mulai mempelajari seni pembuatan lukis barongsai sejak tahun 2012.

Setelah lulus sekolah, Tri kemudian pulang ke rumahnya di Kabupaten Cirebon dan membuka produksi barongsai di rumahnya. Dia membuka lapangan pekerjaan kepada pemuda-pemuda di sekitar.

Pada tiap kali menjelang Imlek, dia bersama tim mampu menjual lebih dari 25 set barongsai perform, lengkap dengan kostum, celana, hingga sepatu. Sebanyak 80 buah barongsai mainan juga diproduksi tiap bulan, dan beberapa liong panjang.

Baca juga: Barongsai: Sejarah, Makna, dan Tarian

Siswoyo menjual satu set barongsai perform dimulai senilai 2.5 juta rupiah. Sementara, barongsai mainan dimulai dari 60.000 hingga ke atas, bergantung ukuran, bahan, dan tingkat kerumitan.

Tri sangat bahagia, pemerintah telah mencabut larangan aktivitas di akhir tahun 2022 kemarin. Setelah itu pesanan banyak yang masuk karena barongsai dapat perform di perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun ini.

Pasalnya, selama pandemi Covid-19 melanda, permintaan barongsai benar-benar kosong. Dia tidak ada pesanan sehingga tidak bisa menjual satupun barongsai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com