Banjir juga disebabkan meningkatnya debit air dari sungai besar di sekitar.
Wasnadi, salah satu warga Desa Slangit menyebutkan, hujan deras mengguyur wilayahnya sepanjang Senin malam hingga Selasa dini hari.
Tiba-tiba air naik ke jalan dan mulai masuk ke permukiman warga pada Selasa dini hari.
“Hujan deras. Lama. Beberapa jam tidak reda-reda. Tiba-tiba Senin malam banjir dulu di jalanan. Terus habis itu langsung masuk ke rumah saya. Saya ukur pakai penggaris sekitar 30 sentimeter,” kata Wasnadi saat ditemui Kompas.com di rumahnya.
Baca juga: Santri di Cirebon Terseret Arus Deras Sungai Cipanundan Saat Berenang
Air yang masuk rumah setinggi 30 sentimeter, sedangkan di jalanan mencapai sekitar 50 sentimeter.
Sejumlah barang dan perabot untuk membuat kerajinan tangan, hilang karena terbawa arus air.
Alex Suheriyawan, Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, menyampaikan, banjir merendam sejumlah akses antardesa di beberapa kecamatan.
Alex menyebutkan, intensitas hujan sedang tinggi sejak beberapa hari lalu. Ini mengakibatkan beberapa sungai tidak dapat menampung hingga limpas ke sawah, jalan, dan permukiman warga.
“Iya benar. Banjir sudah terjadi sejak kemarin. Penyebabnya intensitas hujan sangat tinggi. Tim sudah di lapangan sejak awal kejadian banjir, hingga saat ini masih dilakukan pendataan,” kata Alex saat dihubungi Kompas.com, Selasa siang.
Baca juga: BERITA FOTO: Banjir Aceh Utara, Relawan Mulai Jangkau Daerah Terisolasi
Hingga Selasa siang, sejumlah Petugas BPBD disebar ke beberapa titik yang berada di bagian Cirebon Barat, Tengah, dan Utara untuk meninjau musibah banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.