Alex menyampaikan, intensitas curah hujan yang sangat tinggi dan juga massif membuat saluran irigasi dan beberapa sungai tidak dapat menampung debit air yang tinggi.
Kondisi ini ditambah beberapa daerah yang mendapatkan kiriman air dari beberapa wilayah hulu.
Akibat kejadian banjir selama tiga hari ini, sebanyak 1.623 rumah yang dihuni sebanyak 2.709 KK atau 6.989 jiwa terdampak.
Baca juga: Banjir Rendam Permukiman dan Tutup Akses ke Jalur Pantura di Cirebon
Beberapa fasilitas umum satu musolah di Slangit, dan juga SDN3 Panguragan Kulon. Ratusan hektar sawah juga terendam.
Alex dengan tegas memberikan himbauan, agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Masyarakat harus memantau perkembangan informasi digital terkait tempat potensi cuaca, mengantisipasi pepohonan dan bangunan sekitar, serta segera berkoordinasi dengan banyak pihak terkait pencegahan dan penanganan.
“Koordinasi antar pihak utamanya daerah aliran sungah (DAS) dari hulu ke hilir untuk mengantisipasi adanya dampak cuaca ekstrem, berupa banjir, angina kencang, dan lainnya. Antisipasi prioritas juga perlu dilakukan yakni orang tua lansia, balita, ibu hamil, dan warga sakit,” tambah Alex
Baca juga: UPDATE Banjir Aceh: 1 Balita Tewas Tenggelam, Petugas Jangkau Lokasi Terparah
Kondisi ini, kata Alex, masih akan berlangsung hingga Februari dengan skala tinggi, dan hingga Maret dengan skala penghujung atau akhir.
Alex berharap, masyarakat bersama-sama waspada untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.