KUNINGAN, KOMPAS.com - Satuan Reskrim Polres Kuningan Jawa Barat terus mendalami kasus penangkapan pria berprofesi sebagai tukang pijat tradisional yang melakukan pemerkosaan ke pasiennya.
Pasca pemeriksaan, korban mengaku telah mengalami pelecehan seksual hingga tiga kali. Polisi membuka ruang pengaduan untuk mendalami kemungkinan adanya korban lainnya.
Kapolres Kuningan AKBP Dhany Aryanda menyampaikan, pemeriksaan terhadap pelaku berinisial AR, masih terus dilakukan secara intensif. Hingga saat ini, korban berjumlah satu orang dan telah diperkosa hingga tika kali.
Baca juga: Pria yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Berkedok Pengobatan di Kuningan Ditangkap
"Sampai hari ini, baru satu korban yang mengaku menjadi korban tersangka AR. Korban ini masih di bawah umur, pelajar SMA. Kami membuka ruang kepada warga lain yang mungkin menjadi korban tindakan AR," kata Dhany saat gelar perkara, Kamis (2/2/2023).
Dhany menjelaskan, AR yang berusia 56 tahun ini dikenal sebagai tukang pijat. Dia bekerja sebagai tukang pijat tradisional untuk pengobatan lebih dari satu tahun.
Awalnya orangtua korban mempercayakan anaknya melakukan pijat tradisional untuk mengobati anaknya. Pelaku ternyata melakukan serangkaian pijat hingga ke bagian area terlarang.
Dhany menegaskan, pelaku memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyetubuhi korban sebanyak tiga kali. Bahkan pelaku diduga merekam tubuh korban untuk berfantasi.
"Pelaku ini merekam korban dengan alasan untuk fantasi sendiri. Kita temukan bukti itu di handphone milik pelaku. Sedangkan tindakan pelecehan itu sudah dilakukan tiga kali," tambah Dhany.
Baca juga: Perkosa Anak Teman, Eks Kapolres Badung Divonis 5 Tahun Penjara
Dhany menerangkan, tim unit PPA Reskrim Polres Kuningan Jawa Barat masih melakukan pendalaman terhadap warga yang diduga menjadi korban. Polres juga membuka ruang aduan tersebut
Untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, terduga pelaku AR dijerat Pasal 76D UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan undang undang nomor 23 tahun 2002 perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.