BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyelesaikan tunggakan kelompok petani milenial budidaya tanaman hias asal Lembang ke Bank Jabar (BJB).
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Barat Yuke Mauliani Septina mengatakan proses pembayaran akan dilakukan oleh PT Agro Jabar selaku avalis.
"Iyah, hari ini (pelunasan tunggakan). Jadi pembayarannya langsung dari PT Agro jabar ke BJB," singkat Yuke lewat pesan singkat, Senin (6/2/2023).
Baca juga: Polemik Petani Milenial, Ridwan Kamil: Lebih Banyak yang Berhasil
Dihubungi terpisah, itu Direktur Utama PT Agro Jabar Nurfais Almubarok mengatakan, proses pembayaran sudah dilakukan.
Bukti pembayaran, kata dia, akan dikirim kepada para peserta Petani Milenial.
"Sudah selesai mas. Surat Lunas sudah diberitahukan ke Petani Milenial via Whatsapp. Untuk hard copy akan dikirimkan ke Agro Jabar, baru kami kirimkan ke masing-masing peserta," kata Nurfais lewat pesan singkat.
Sementara itu, Rizky Anggara salah seorang peserta Petani Milenial gelombang pertama budidaya tanaman hias asal Lembang membenarkan proses pembayaran tunggakan telah diselesaikan oleh Pemprov Jabar dan Agro Jabar.
"Sudah kang, nanti sore ada press release," kata Rizky.
Baca juga: Peserta Tuntut Pemprov Jabar Lebih Serius Garap Program Petani Milenial
Seperti diketahui, Yuke Mauliani menjelaskan kronologi salah seorang peserta petani milenial di sektor tanaman hias yang terlilit utang hingga dana hasil panen yang tidak dibayar offtaker.
Yuke menjelaskan, para peserta petani milenial budidaya tanaman hias ini dibentuk untuk mengisi peluang ekspor.
Mereka pun, kata Yuke, telah menyelesaikan masa kontrak program selama setahun.
"Tetapi produk yang akan mereka jual adalah produk yang akan diekspor. Dan negara tujuannya di Eropa. Di perjalanan kami tidak pernah membayangkan akan terjadi perang. Sedangkan negara yang akan kita lintasi adalah negara terdampak yang akhirnya mengakibatkan terjadinya gagal ekspor," kata Yuke dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/2/2023).
Akibat gagal ekspor, lanjut Yuke, produk tanaman hias yang sudah dipesan tidak bisa dibayar oleh offtaker.
"Artinya dampaknya pada pembayaran dan pembayaran terhadap produk yang sudah mereka buat. Dampak lainnya jadi tidak bisa membayar kredit ke bjb. Itu kronologinya," paparnya.
Yuke pun berjanji Pemprov Jabar tak akan lepas tangan terkait hal ini.
Baca juga: Peserta Petani Milenial Terlilit Utang, Pemprov Jabar Sebut karena Gagal Ekspor
Ia mengaku sudah mendapat instruksi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk segera menuntaskan perkara tersebut.
"Kami dari Pemprov Jabar tak akan lepas tangan. Insya Allah dalam waktu dekat hari Senin akan kita selesaikan pembayaran kredit mereka ke BJB," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.