Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pembacokan di Cimahi Pamit Nongkrong Sebelum Tewas di Gang Rumahnya

Kompas.com - 06/02/2023, 17:07 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIMAHI, KOMPAS.com- Keluarga Muhammad Rizki Najmudin alias Iki tidak pernah menyangka pemuda 21 tahun itu akan meninggal dunia di tangan anggota geng motor.

Pasalnya Iki tak pernah ikut perkumpulan kelompok motor semasa hidupnya.

Dia hanya pemuda biasa yang kebetulan pulang malam dan menjadi sasaran keberingasan para kelompok motor.

Baca juga: Setelah Bunuh Seorang Pemuda, Geng Motor Mengamuk di Hotel Cimahi

Iki tewas dengan luka bacok di beberapa bagian tubuh dan kepala setelah diserang belasan pemuda bersenjata di gang dekat rumahnya tepatnya di Gang H Arsad, Kelurahan Cibereum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat pada Minggu (5/2/2023).

"Malam itu keponakan saya pergi dari rumah pada malam Minggu sekitar jam 7 malam. Pamitnya mau ngopi-ngopi sama temannya di Kota Cimahi," ujar Iman (43) paman korban saat ditemui di rumahnya, Senin (6/2/2023).

Namun hingga tengah malam keponakannya tak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga juga menunggu kepulangan Iki hingga larut malam.

Sampai menjelang subuh, ada tetangga yang mengetuk pintu membangunkan keluarga.

Baca juga: Lagi, Geng Motor Serang Pemuda di Cimahi hingga Tewas, Saksi: Mereka Cari Anggota XTC

Mereka memberi tahu Iki mengalami luka parah dengan luka bacok di gang tidak jauh dari rumahnya.

"Jam 2 itu masih ditunggu, tapi enggak pulang-pulang. Terus neneknya tidur. Sekitar jam 4.15 WIB ada yang ketok rumah katanya Iki dibacok di gang. Langsung ngabarin saya, keluarga cek ke TKP," kata Iman.

 

Pihak keluarga yang mendapat kabar itu sontak kaget bukan kepalang, pemuda yang ditunggu-tunggu pulang malah menjadi korban keganasan geng motor.

Keluarga kemudian mendatangi lokasi kejadian, betul saja Iki dalam kondisi bersimbah darah dengan luka bacok di beberapa bagian tubuh.

Saat itu juga, keluarga langsung memboyong Iki ke RSUD terdekat.

"Dibawa ke RSUD Cibabat, sudah nggak sadar itu di jalan. Kemudian meninggal di rumah sakit. Lukanya di bagian kepala, pundak, terus dada," paparnya.

Baca juga: Sidang Kasus Penganiayaan ART di Cimahi, Terdakwa Bantah Aniaya Korban dengan Teflon

Suryani (58) nenek korban, yang menunggu kepulangan Iki semalaman tidak pernah menyangka cucunya menjadi korban kebrutalan para pemuda bersenjata yang tidak dikenal.

Suryani mendapati Iki dalam kondisi sekarat dengan darah di sekujur tubuh. Saat ditemui, Iki sudah tergeletak di jalan gang, kepalanya dililit jaket untuk menutup luka.

"Dia bilang sama saya 'Nin sakit, anter ke rumah sakit cepat'. Soalnya dia panggil saya Enin. Iya saya bilang sabar, lagi nunggu ambulans datang," ucap Suryani.

Nyawa Iki tak tertolong, ia meninggal dunia saat tiba di RSUD Cibabat.

Baca juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Rumah Mewah di Cimahi Ambruk

Dia sama sekali tak menyangka jika Iki akan meninggal di tangan para kelompok motor, sebab selama hidupnya Suryani tidak mendapati Iki bergabung dalam kelompok motor manapun.

"Sepertinya salah sasaran, soalnya kata warga kan ditanya anggota XTC bukan, padahal cucu saya bukan XTC. Makanya saya minta pelaku ditangkap dan dihukum berat," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Kasus Emas Palsu, Dedi Mulyadi Cek Keaslian Mahar Saat Jadi Saksi Nikah Anak Kades di Purwakarta

Cegah Kasus Emas Palsu, Dedi Mulyadi Cek Keaslian Mahar Saat Jadi Saksi Nikah Anak Kades di Purwakarta

Bandung
Penodong Orang di Bandung Ternyata Polisi Gadungan, Sering Palak Warga

Penodong Orang di Bandung Ternyata Polisi Gadungan, Sering Palak Warga

Bandung
Ada 3 Versi Data Bencana Gempa, Pemkab Garut Hitung Ulang

Ada 3 Versi Data Bencana Gempa, Pemkab Garut Hitung Ulang

Bandung
Deden Pasrahkan Rumahnya Kembali Rusak Dihantam Gempa

Deden Pasrahkan Rumahnya Kembali Rusak Dihantam Gempa

Bandung
Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Bandung
Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Bandung
Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Bandung
Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com