Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabun Susu Lembang Jadi Buruan Wisatawan, Lahir dari Ide Perkawinan Wisata dan Sapi Perah

Kompas.com - 10/02/2023, 13:34 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kawasan Bandung Utara (KBU) tercatat menjadi sentra penghasil susu dengan peternakan sapi perah terbesar di Jawa Barat.

Dari catatan Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Bandung Barat, populasi sapi perah di kawasan Lembang sebanyak 23.433 ekor.

Besarnya potensi susu sapi di Lembang, memantik lahirnya produk-produk kuliner yang menjadi buah tangan para wisatawan seperti tahu susu maupun bolu susu.

Baca juga: Golden Pine Orchid Forest Cikole Lembang, Daya Tarik, Tiket Masuk, Menu, dan Lokasi

Selain produk kuliner, susu dari hasil peternakan sapi perah di Lembang ini diolah menjadi sabun mandi yang kaya khasiat.

Belakangan, produk Sabun Susu Lembang tengah digandrungi dan diburu wisatawan sebagai souvenir non-kuliner baik dari dalam maupun luar negeri.

Ide pengolahan sabun susu ini keluar dari seorang pemuda yang peduli akan kesehatan kulit. Ia menyadari selain nikmat untuk dikonsumsi, susu sapi memiliki kekayaan vitamin yang baik untuk kulit.

Baca juga: Motif Ayah Bunuh Anak Kandung di Cimahi Terungkap, gara-gara Uang Jajan

"Ide untuk membuat sabun susu itu tahun 2017. Waktu itu saya melihat dari besarnya nama Lembang dengan pariwisata dan produk susunya," ungkap Taran Kumar, founder Sabun Susu Lembang saat ditemui di Lembang, Jumat (10/2/2023).

Dari dua kata kunci pariwisata dan susu kemudian Taran Kumar memutar otak bagaimana mengawinkan dua potensi itu.

Akhirnya tercetus produk oleh-oleh wisata berupa sabun susu yang cocok untuk buah tangan dengan ketahanan waktu cukup lama.

"Kalau makanan kan gak bertahan lama. Potensi rusak di jalannya juga besar. Makanya muncul ide Sabun Susu Lembang ini. Kita pengin membuat sabun ini menjadi destination branding," kata Taran Kumar.

Untuk menciptakan sabun susu berbentuk batang dan menyimpan berbagai khasiat, Taran  Kumar melakukan riset berulang kali hingga berhasil merilis produk sabun susu dengan harga yang sangat terjangkau.

"Kurang lebih saya lakukan riset selama satu tahun. Mulai dari kandungan protein dan komposisi yang pas tanpa mengurangi kandungan protein dari susu sapinya. Dan produk kita ini sudah tersertifikasi BPOM," ujar Taran Kumar.

Taran Kumar sengaja merilis sabun susu ini dalam bentuk sabun batang, agar masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga murah. Menurutnya, sabun batang susu ini sudah diracik dengan ekstraksi yang teliti tanpa mengurai kandungan protein susu.

"Selama ini, sabun susu terkesan ekslusif dan mahal. Kita kemudian cari formula agar bisa dijangkau oleh masyarakat luas. Kita jual di ritel-ritel oleh-oleh seperti Farmhouse, Floating market, TGAA cuma Rp 9.000," paparnya.

Sampai sekarang, wisatawan yang menjadi penikmat produk sabun susu sapi Lembang terus bertambah. Dalam sebulan, sekitar 30.000 batang sabun susu sapi bisa dijual.

"Sehari dari satu outlet di Lembang saja bisa terjual 800 batang sabun, penjualan sebulan ya rata-rata 30.000 batang sabun bisa kita jual," tutur Taran.

Sabun susu ini benar-benar diminati wisatawan. Fitriani (26) wisatawan asal Banyumas, Jawa Tengah memborong sabun susu sebagai buah tangan wisata Lembang untuk teman dan keluarganya.

"Selain buat oleh-oleh, saya juga ingin coba pakai sendiri karena kan khasiat kandungan susunya tinggi dan wanginya juga beda," sebut Yuni.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita Bila Fahira, Gadis Cilik Pencinta Budaya Sunda

Cerita Bila Fahira, Gadis Cilik Pencinta Budaya Sunda

Bandung
Puluhan Murid SD Keracunan di KBB, Dinkes Duga Penyebabnya Bukan Cimin

Puluhan Murid SD Keracunan di KBB, Dinkes Duga Penyebabnya Bukan Cimin

Bandung
Dibantu Donatur, 2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung Akhirnya Dimakamkan

Dibantu Donatur, 2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung Akhirnya Dimakamkan

Bandung
BMKG Prediksi Musim Hujan di Bandung Raya Dimulai pada November 2023

BMKG Prediksi Musim Hujan di Bandung Raya Dimulai pada November 2023

Bandung
Cegah Kasus Bayi Tertukar, Pemkab Bogor akan Beri Pembinaan ke RS

Cegah Kasus Bayi Tertukar, Pemkab Bogor akan Beri Pembinaan ke RS

Bandung
Usai Kebakaran Pasar Leuwiliang, Bupati Bogor: Masih ada Pedagang Nekat Jualan

Usai Kebakaran Pasar Leuwiliang, Bupati Bogor: Masih ada Pedagang Nekat Jualan

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 30 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 30 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Bandung
Ibu Bayi Tertukar di Bogor akan Diberi Pendampingan Psikologis

Ibu Bayi Tertukar di Bogor akan Diberi Pendampingan Psikologis

Bandung
Gagal Bertemu Pj Gubernur Jabar, Ratusan Mahasiswa Membubarkan Diri

Gagal Bertemu Pj Gubernur Jabar, Ratusan Mahasiswa Membubarkan Diri

Bandung
2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung, Belum Dimakamkan karena Tak Ada Biaya

2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung, Belum Dimakamkan karena Tak Ada Biaya

Bandung
Demo Sampah, Mahasiswa Merangsek ke Halaman Gedung Sate Bandung

Demo Sampah, Mahasiswa Merangsek ke Halaman Gedung Sate Bandung

Bandung
Bandung Raya Dilanda Cuaca Panas Terik, Imbas El Nino dan Dipole Samudra Hindia

Bandung Raya Dilanda Cuaca Panas Terik, Imbas El Nino dan Dipole Samudra Hindia

Bandung
Kakek Pedagang Cimin yang Sebabkan Keracunan Massal di Bandung Barat Dipulangkan Polisi

Kakek Pedagang Cimin yang Sebabkan Keracunan Massal di Bandung Barat Dipulangkan Polisi

Bandung
Kakek T Penjual Cimin di KBB Diperiksa Polisi Usai Puluhan Siswa SD Diduga Keracunan, Baru Sehari Jualan

Kakek T Penjual Cimin di KBB Diperiksa Polisi Usai Puluhan Siswa SD Diduga Keracunan, Baru Sehari Jualan

Bandung
Kemarau Panjang, Sumber Air di Kabupaten Bandung dan Cimahi Turun hingga 60 Persen

Kemarau Panjang, Sumber Air di Kabupaten Bandung dan Cimahi Turun hingga 60 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com