"Karena tidak adanya panitia di jalur, peserta motor trail jadi mabal (menyimpang) dari jalur dan memasuki kawasan savana yang mana di sana ada bunga rawa itu," katanya saat ditemui di lokasi.
Lalu soal perizinan, pihak penyelenggara event tidak masalah untuk jumlah peserta 700 orang.
Sementara itu, atas kejadian itu Argo memilih untuk meredamnya dan tidak melaporkan pihak penyelenggara ke polisi.
Argo pun mengambil hikmah dari kejadian itu untuk ke depannya.
"Sementara Kami lebih memilih langkah untuk meredam saja, kami lebih memilih untuk melakukan langkah ke depan seperti apa, karena saling menyalahkan juga kurang baik," ungkapnya.
Sementara Mang Uprit hanya bisa pasrah dan berharap kejadian itu tak terulang. Dirinya meminta pihak penyelenggara dan pengelola lebih berhati-hati.
"Sebenarnya warga merasa resah karena mungkin kurang kesigapan panitia atau gimana ya atau mungkin minimnya kepanitian saya kurang paham masalah itu. Intinya, saya juga tidak mau menjelekan siapa pun. Mudah-mudahan jadi gambaran buat kita-kita melestarikan alam," katanya.
(Penulis : Kontributor Bandung, M. Elgana Mubarokah | Editor : David Oliver Purba)