Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ibu Hamil Meninggal Usai Tolak Melahirkan di RSUD Subang Berakhir Damai, Suami Korban: Saya Ikhlas

Kompas.com - 09/03/2023, 13:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kasus kematian ibu hamil bernama Kurnaesih (39) yang meninggal setelah ditolak untuk dirawat di RSUD Subang, Jawa Barat berakhir damai.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis 16 Februari 2023 tersebut mengakibatkan Kurnaesih dan bayi yang ada dalam kandungannya meninggal.

Kini pihak keluarga korban, pihak RSUD Subang dan Dinas Kesehatan Subang telah sepakat menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.

Suami korban, Juju Junaedi (46) menjelaskan pihak keluarga telah mengambil jalur damai karena menganggap kematian istrinya sebagai sebuah takdir.

"Saya selaku suami korban dan keluarga sepakat telah berdamai dengan pihak RSUD dan kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan," terangnya, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Ibu Hamil Ditolak lalu Meninggal, Ridwan Kamil Minta Bupati Tegur RSUD Subang

Menurutnya seluruh keluarga korban telah memaafkan pihak RSUD Subang yang dikabarkan menolak korban karena ruangan penuh.

"Saya sendiri ikhlas dan menerima semua kepedihan yang dialami istri saya dan menganggap semua ini musibah, bagian dari takdir dari Allah SWT dan semua keluarga telah memaafkan pihak RSUD Subang," lanjutnya.

Ia menambahkan keputusan damai ini diambil karena pihak RSUD Subang dan Pemda Subang telah meminta maaf dan berjanji memperbaiki pelayanan.

"Untuk itu, saya dan keluarga tidak akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum," kata dia.

"Saya berharap kejadian yang menimpa istri saya merupakan yang terakhir dan jangan terulang lagi dikemudian hari, cukup istri saya yang jadi korban jangan ada korban lainnya," pungkasnya.

Baca juga: Cerita Juju Saat Istrinya Meninggal Usai Ditolak Melahirkan di RSUD Subang: Cukup Istri Saya yang Jadi Korban

Penjelasan Pemkab Subang

Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, menanggapi meninggalnya ibu hamil setelah ditolak dirawat di RSUD Subang.

Korban yang bernama Kurnaesih (39) tidak mendapat perawatan dari RSUD Subang meski kondisinya sudah kritis dan meninggal ketika dalam perjalanan ke sebuah rumah sakit di Bandung.

Sekretaris Daerah Pemkab Subang, Asep Nuroni mewakili Bupati Subang mengucapkan belasungkawa atas kejadian ini.

"Kami atas nama Pemkab Subang, memohon maaf atas musibah yang menimpa korban dan keluarga, semoga almarhumah meninggal dalam keadaan mati syahid," ungkapnya, Senin (6/3/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Tolak Ibu Hamil yang Melahirkan, RSUD Subang Ternyata Dapat Dana Rp 8,8 M untuk Ibu dan Anak

Ia menjelaskan dalam kejadian ini sama sekali tidak ada unsur kesengajaan yang dilakukan RSUD Subang.

Menurutnya, kondisi RSUD Subang saat itu sudah penuh baik ruang ICU maupun ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK).

"Kondisi saat itu, korban harus dibawa ke ICU tapi ruang ICU di RSUD juga penuh, kemudian dibawa ke ruang PONEK juga penuh, sehingga pasien tak bisa ditangani di RSUD dan harus dirujuk ke rumah sakit lainnya," bebernya.

Asep Nuroni menjelaskan, selain karena ruangan penuh, korban ditolak pihak rumah sakit karena tidak memiliki rujukan dari Puskesmas.

"Pola rujukan ini harus diperbaiki, untuk warga yang berbatasan dengan kabupaten tetangga, jika tak memungkinkan dirujuk ke RSUD Subang bisa dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten tetangga," tambahnya.

Baca juga: Duduk Perkara Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak Melahirkan di RSUD Subang, Tak Diperiksa, Perawat Sebut Ruangan Penuh

Ia berharap RSUD Subang terus meningkatkan kualitas pelayanan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

"Kita tak bicara sanksi dulu, tapi kita bicara perbaikan ke depan harus seperti apa RSUD Subang ini terutama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Jangan sampai kasus yang dialami Kurnaesih ini kembali terulang di kemudian hari," pungkasnya.

Pernyataan Pihak RSUD Subang

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit
Menanggapi kejadian ini, pihak RSUD Subang membuat sebuah video permintaan maaf dan klarifikasi.

Dalam video tersebut, Direktur RSUD Subang, Ahmad Nasuhi mengucapkan turut berbelasungkawa atas kejadian yang mengakibatkan seorang ibu hamil meninggal.

“Kami mohon maaf kepada keluarga yang ditinggalkan, suami dan anak semoga diberi kesabaran," ungkapnya, Senin (6/3/2023).

Pihak rumah sakit merasa sangat berdosa dengan kejadian ini dan berharap peristiwa serupa tidak terjadi lagi.

Baca juga: Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak Melahirkan di RSUD Subang, Dinkes: Kami Minta Maaf

"Itu menjadi beban kesedihan bagi kami. Jujur kami sedih dan merasa berdosa atas kasus yang menimpa Kurnaesih, semoga tak terulang dikemudian hari," lanjutnya.

Dengan kejadian ini, RSUD Subang akan melakukan evaluasi terhadap para pegawai terkait pelayanan kesehatan yang mengutamakan keselamatan pasien.

"Terkadang apa yang kami lakukan dari sisi medis tidak bisa dipahami oleh masyarakat. Kami tegaskan tidak ada satu pun niat, membuat pasien kami ini parah bahkan sampai meninggal dunia,” jelasnya.

Menurutnya, pihak RSUD Subang dan Dinkes Subang sudah berkomitmen untuk menurunkan kasus kematian dengan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin.

“Kita akan benahi sistem rujukan yang baik, dan berjanji tak akan melakukan pembiaran pasien yang dalam keadaan darurat atau kritis,” pungkasnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Ibu Hamil Meninggal di Subang Berakhir Damai, Pihak RSUD Subang akan Perbaiki Pelayanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com