Selama ini Arya dikenal sebagai anak yang taat dengan orangtua dan tidak memiliki musuh atau bermasalah dengan orang lain.
"Anak ini tak pernah neko-neko. Kalau disuruh pulang itu langsung patuh. Enggak punya musuh. Tidak pernah ikut campur urusan orang, tawuran," ungkapnya.
Jai mengaku tidak terima atas kejadian tragis yang menimpa anaknya bungsunya itu. Terlebih Arya adalah anak yatim.
Baca juga: Pelajar Tewas Dibacok di Bogor, Tetangga Terisak Kenang Korban: Dia Anak Baik
Meski begitu, keluarga pun sudah pasrah dan terus mencoba untuk menerima kematian anak bungsunya itu. Jai menganggap kematian anaknya itu mungkin sudah kehendak Tuhan.
"Tapi saya pribadi mintanya diusut tuntas dan dihukum seberat-beratnya. Walaupun istilahnya ada UU anak di bawah umur, tapi ini penting biar ke depannya tidak terjadi lagi kasus serupa. Terus biar ada efek jera juga buat anak-anak. Dari pihak sekolah juga harus memperhatikan yang lain-lainnya (kasus pembacokan ini)," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.