Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Dipecat Usai Komentar di IG Ridwan Kamil, Sabil Pilih Tak Lanjut Mengajar, Ini Alasannya

Kompas.com - 17/03/2023, 09:24 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - M. Sabil Fadhilah (34), Guru salah satu SMK di Cirebon, Jawa Barat (Jabar), dipecat dari pekerjaannya usai melontarkan kritik di kolom komentar akun Instagram Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pada Selasa (14/3/2023).

Sabil menerima surat pemberhentian dari pihak yayasan yang menaungi sekolah tempatnya mengajar pada Rabu (15/3/2023).

Usai kejadian tersebut, pria yang telah berprofesi sebagai guru sejak tahun 2014 itu mengaku mendapat pelajaran berharga.

"Tentunya, ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga, khususnya bagi diri saya pribadi," kata Sabil, dikutip dari TribunCirebon.com, Jumat (17/3/2023).

Baca juga: Polemik Pemecatan Guru Pengkritik Ridwan Kamil, Pemerintah Bantah Intervensi Sekolah

Menurut Sabil, seorang guru tidak bisa sembarang bertindak, sebab perilakunya akan digugu dan ditiru oleh para muridnya.

Guru harus bisa menjadi teladan bagi para siswa, tambah Sabil, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

"Profesi guru itu sangat melekat, dalam peristiwa kemarin saya bertindak atas nama pribadi, tapi tetap terbawa-bawa juga," ujar Sabil.

Dalam kesempatan itu, dia pun mengucapkan terima kasih kepada para rekan seprofesinya yang telah memberikan semangat, dukungan, serta doa.

Pemberhentian Sabil sempat dibatalkan

Pemberhentian Sabil sebagai guru di SMK tempatnya mengajar sebenarnya sempat dibatalkan, dia diberi kesempatan kembali untuk mengajar.

Baca juga: Boleh Mengajar Lagi, Guru Pengkritik Ridwan Kamil Merasa Tak Enak Hati hingga Tawaran Ditolak

Akan tetapi, Sabil yang telah merasa tidak enak hati memilih untuk tidak melanjutkan pengabdiannya di SMK tempatnya mengajar selama ini.

Hal itu dipilih Sabil lantaran nama sekolah menjadi terseret ke dalam tindakan yang dia lakukan beberapa waktu lalu tersebut.

"Saya sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada sekolah yang menerima saya lagi, tapi untuk kembali mengajar di sana sepertinya tidak," tandasnya.

Alasan Sabil kritik Ridwan Kamil

Sabil tak menyangka kritik kepada Ridwan Kamil yang awalnya dia anggap biasa saja ternyata viral di media sosial.

"Saya juga menggunakan kata 'maneh', karena mempertimbangkan Ridwan Kamil ini cepat akrab dengan followers," ujarnya.

Baca juga: Sosok Sabil, Guru Honorer yang Dipecat gara-gara Kritik Ridwan Kamil, Sudah 2 Kali Diberi SP oleh Sekolah

Menurutnya, kritik yang dia lontarkan merupakan respons setelah melihat Ridwan Kamil berbincang dengan siswa SMP di Tasikmalaya secara daring sambil mengenakan jas berwarna kuning yang identik dengan partai politik yang kini menaunginya, Partai Golkar.

Apa pun alasan Ridwan Kamil memakai jas kuning itu, dia menilai, politik praktis tidak semestinya dibawa ke ranah pendidikan.

"Jadi komentar saya ini hanya ingin tahu, Ridwan Kamil dalam posisi sebagai gubernur, kader partai, atau pribadi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan 'Driver' Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan "Driver" Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com