CIREBON, KOMPAS.com - Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menemui 11 anak yang menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum guru agama di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (20/3/2023).
Risma meminta penegak hukum mengusut tuntas kasus tersebut.
"Saya mohon dengan hormat, kepada tokoh dan semua pihak, tokoh masyarakat, tokoh agama, mari kita support, karena apapun mereka juga anak-anak kita, yang dia membutuhkan masa depan yang panjang sekali," kata Risma usai menemui korban di salah satu tempat di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Senin (20/3/2023).
Baca juga: Guru Mengaji di Cirebon Cabuli 11 Siswi SD, Bermodus Belajar Privat
Risma mengungkapkan, kedatangannya ke Cirebon karena keprihatinannya terhadap kasus tersebut.
Dia merasa, perlu mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung proses penegakan hukum hingga tuntas.
Dalam kesempatan yang sama, Risma juga menemui anak-anak dan juga para orangtua.
Risma mengaku bersedih karena para korban masih mengalami ketakutan dan trauma yang cukup dalam.
"Jadi yang utama adalah, kita tindak lanjuti adalah untuk anak-anak. Supaya traumatik-nya hilang. Supaya kelak kalau traumatik nya hilang, dia bisa berhasil," tambah Risma. Risma bersama tim akan melakukan trauma healing hingga korban pulih.
Baca juga: Cabuli Pelajar SMP, Satpam Bank di Sumbawa Barat Dibekuk Polisi
Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina, yang mendampingi Risma menemukan fakta, bahwa tindakan jahat pelaku ini sudah dilakukan pada kurun 16 tahun lalu.
Hal ini terungkap dari adanya pengakuan korban yang kini sudah lulus dari tempat tersebut.
"Pelaku ini sudah melakukan kekerasan ini sudah puluhan tahun, sudah lebih dari 16 tahun lebih, karena ternyata sudah ada korban yang merasa dilecehkan sejak 16 tahun lalu," kata Selly.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.