"Alhamdulillah kami sudah kumpul dengan mereka yang ada dalam video. Mereka sudah mengklarifikasi bila pembuatan video itu bukan untuk tujuan tertentu, tapi memang iseng," aku Dedy dalam video wawancara dengan awak media diterima Kompas.com, Senin (27/3/2023).
Ia menjelaskan, pembuatan video tersebut berawal saat keempatnya akan pergi ke kebun di Pondok Halimun (PH) namun kondisinya hujan.
Kendaraan yang ditumpanginya pun ada masalah sehingga akhirnya mampir di sebuah warung nasi.
"Di tempat makan itu isenglah mereka membuat video sambil memegang senjata. Memang senjata itu bentuknya seperti senjata tempur, tapi sebenarnya senapan angin," jelas Dedy.
Ia sudah memastikan tiga pucuk senjata laras panjang yang ada dalam video tersebut adalah senapan angin. Saat ini tiga pucuk senapan angin termasuk peluru sudah diamankan sebagai barang bukti.
"Beliau berharap video ini tidak kemana-mana karena memang tidak ada tujuan jelek sampai yang sifatnya ke arah radikal atau intoleran, tidak ada," kata dia.
Menurut Dedy sebenarnya video dibuat awal Maret. Pada pertengahan bulan ini keempat orang dalam video juga sudah memberikan klarifikasi kepada pihak Kodim dan Kepolisian.
"Namun video terus beredar. Sehingga beliau juga meminta bantuan kepada kami supaya sama-sama meredam," ujar dia.
Dedy juga mengenal sudah lama Ujang Hamdun sebagai Sekertaris Umum MUI Kabupaten Sukabumi. Yang bersangkutan dan ketiga orang lainnya sudah meminta maaf dan tidak akan mengulangi kembali perbuatannya.
"Peristiwa ini juga bisa menjadi edukasi kepada masyarakat agar tidak membuat atau memproduksi video-video yang berujung pada keresahan masyarakat," imbau Dedy
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.