Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Kopi Gununghalu Panen Raya, Siap Ekspor 19 Ton ke Timur Tengah

Kompas.com - 28/03/2023, 14:16 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Puluhan karung berisi biji kopi menumpuk memadati gudang penyimpanan kopi di Kampung Citunjang, Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Para petani kopi di dataran tinggi Gununghalu sedang merayakan panen serentak, lalu lalang petani di kebun kopi riuh penuh sapa dan senda gurau. Hajat tahunan bagi para petani Java Halu Coffee.

"Sekarang memang sedang menginjak musim panen. Kami mulai lakukan proses petik ceri dari pohon kopi di kebun lalu selanjutnya diolah untuk diekspor," kata Rani (43) seorang petani kopi saat ditemui di kebun kopinya, Senin (27/3/2023).

 Baca juga: Gandeng Michael Riady, Snoop Dog Luncurkan Kopi Indonesia di Amerika Serikat

Sebagai petani sekaligus prosesor biji kopi, Rani dengan 60 petani yang tergabung dalam koperasi Halu Farm mencoba menyajikan kualitas kopi Gununghalu dengan cita rasa dan aroma yang khas.

Terbukti, pada panen kali ini permintaan pasar dari timur tengah cukup tinggi. Rani harus menyiapkan 19 ton green bean dari hasil panen tahun ini untuk diekspor ke wilayah Timur Tengah.

"Panen raya tahun ini kita akan fokus memenuhi permintaan ekspor ke Middle East. Kami dalam waktu dekat kirim sebanyak 19 ton kopi green bean ke sana," kata Rani.

Selain ke Timur Tengah, Amerika juga masuk dalam daftar ekspor kopi Gununghalu.

Saat ini Rani masih menyiapkan kualitas kopi dengan melakukan proses pascapanen dan penyortiran yang ketat.

"Jumlah ekspor ke Amerika belum bisa ditentukan. Lihat nanti hasil panennya. Sekarang masih disiapkan," ucap Rani.

 Baca juga: Nestapa Petani Kopi Bengkulu, 10 Tahun Bergulat dengan Cuaca Ekstrem hingga Panen Berkurang Ratusan Kg

Tingginya permintaan kopi Gununghalu dari timur tengah ini tidak lepas dari kualitas biji kopi dari hasil panen dan proses yang baik.

Halu Farm memiliki tahapan proses pascapanen sendiri sehingga bisa menghasilkan biji kopi yang diminati lidah dunia.

"Kami di sini menerapkan skema pasca panen. Mulai dari fermentasi, pengupasan, penjemuran, hingga pengemasan. Dalam proses ini tentu terjadi penyusutan hasil panen dari ceri kopi menjadi green bean," papar Rani.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com