Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Jalan Kadungora Dipastikan Tak Selesai, Kemacetan Ancam Garut Saat Arus Mudik

Kompas.com - 28/03/2023, 15:16 WIB
Ari Maulana Karang,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

GARUT, KOMPAS.com – Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperbaiki ruas jalan Garut-Bandung di Kecamatan Kadungora hingga Tarogong sepanjang 14 kilometer lebih, dipastikan tidak selesai saat arus mudik dan Lebaran.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, sesuai kontrak kerja yang dikeluarkan Pemprov Jabar, lama pekerjaan selama 5 bulan (150 hari). Untuk itu, ia memastikan jalan tersebut belum selesai saat mudik Lebaran.

“Pelaksananya PT Fauzan Putra Perkasa, Lebaran itu rencananya hanya bagian atasnya dulu diperbaiki, jadi belum selesai, tapi saya sudah bicara minta agar tidak sampai menganggu lalu lintas,” ujar Rudy saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/3/2023). 

Baca juga: Longsor Terjang Tenjowaringin Tasikmalaya, Jalur Singaparna-Garut Sempat Lumpuh

Meski demikian, ia tetap berjaga bila perbaikan ini ikut menyebabkan kemacetan saat arus mudik nanti.

“Bisa terjadi kemacetan luar biasa ke Garut kalau tidak ditangani benar, tapi kita sudah simulasi (pengalihan arus lalin), tapi tetap ada macet,” jelas Rudy. 

Baca juga: SMAN 8 Garut Terancam Tergusur akibat Proyek Tol Getaci, Wagub Jabar: Pasti Ada Jalan

Rudy menuturkan, ada tiga ruas jalan yang jadi pintu masuk ke Garut dari arah Bandung yaitu Kadungora, Sasak Beusi Cibatu, dan Cibiuk dari arah Limbangan.

Karena perbaikan jalan di Kadungora belum selesai, pihaknya akan memaksimalkan dua ruas jalan masuk lainnya ditambah jalan baru by pass Kadungora.

Terpisah, Koalisi Masyarakat Garut Pemantau Pembangunan (KMGPP) melihat, lambatnya perbaikan jalan provinsi di Kadungora hingga Tarogong, sudah diprediksi pihaknya.

“Makanya sejak awal kita siapkan gugatan class action dan bentuk-bentuk advokasi lain,” jelas Dadi Ahmad Fudholi, Koordinator KMGPP, saat dihubungi lewat aplikasi pesan, Senin (27/03/2023) sore.

Dadi melihat, jika perencanaannya baik, pemeliharaan ruas jalan-jalan provinsi yang dilakukan Pemprov Jabar, bisa dinikmati warga saat mudik Lebaran, bukan membuat titik-titik kemacetan baru. 

Hal ini tentunya membuat masyarakat makin kecewa akan kinerja pemerintah provinsi.

Selain kinerja Gubernur, Dadi pun mengingatkan para wakil rakyat yang mewakili masyarakat Garut di DPRD Jabar untuk bertanggungjawab. Sebab yang terjadi saat ini mereka malah ikut menghakimi Ridwan Kamil lewat pernyataan-pernyataan di media.

“Mereka (anggota DPRD) juga bagian dari kelalaian Pemprov Jabar dalam memelihara jalan, karena mereka punya hak untuk menganggarkan dana untuk memelihara dan membangun jalan itu,” katanya.

Dadi menduga, para anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang mewakili Kabupaten Garut, sengaja memanfaatkan viralnya pemberitaan jalan rusak untuk pencitraan di Pemilu 2024.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan 'Driver' Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan "Driver" Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com