Meski ornamen di luar tembok luar masjid dibuat menyerupai kain Kiswah, tapi Dahlan menyebut ornamen yang ada di dalam masjid murni hasil pemikiran dan keinginan jemaah.
"Kalau sebelumnya, kaligrafinya dari Jepara, tapi sekarang ornamennya semua dibuat langsung di sini, itu mah hasil ide-ide yang didapatkan saja," jelasnya.
Masjid Jami Al-Majid memiliki luas yang sama dengan Kabah yakni 7x10 meter persegi.
Baca juga: Tradisi Semaan Alquran di Masjid Kauman Semarang, Tradisi Turun-temurun Hanya ada di Bulan Ramadhan
Masjid tersebut terdiri dari dua lantai dan bisa menampung hampir 200 jemaah.
"Dalam satu shaf terdiri dari 15 orang, ya kalau jumatan itu bisa sampai ke luar kurang lebih 200 orang mah bisa," tuturnya.
Daya tarik Masjid Jami Al-Majid bukan hanya diminati oleh masyarakat Kabupaten Bandung saja.
Setelah dibangun, banyak jemaah dari luar kota yang sengaja datang untuk melihat keunikan masjid tersebut.
Bahkan, masjid itu sempat digunakan shooting untuk salah satu sinetron.
"Sempat viral di Preman Pensiun, memang dari situ mulai ramai. Banyak di luar daerah yang datang ke sini, semacam menambah destinasi, kalau Sabtu atau Minggu banyak yang sepedaan pada mampir ke sini," terangnya.
Tidak hanya itu, dalam beberapa kesempatan, ada saja warga luar daerah Kabupaten Bandung yang sengaja menggunakan masjid ini untuk tempat akad nikah.
Baca juga: Mencicipi Kopi Arab, Minuman Khas Masjid Layur Semarang yang Hanya Ada di Bulan Ramadhan
Sementara Pengurus Harian Masjid Jami Al-Majid Ahmad Abdussomad mengatakan, usai pembangunan masjid dengan bentuk Kabah.
Tidak berselang lama, pembangunan pondok pesantren Aisah Darul Majid yang berada di belakang masjid.
Saat ini total santri yang menjadi warga pesantren yakni 70 murid.
"Awalnya hanya 40 orang santri, itu waktu jaman belum jadi yayasan, kalau sekarang sudah jadi yayasan, sekarang ada madrasah, sekolah ngaji dan sekolah agama," tuturnya.
"Untuk kegiatan keseharian di luar pondok pesantren, Ahmad menjelaskan ada beberapa kegiatan kitab kuning, Al Quran, pengajian tiap hari Sabtu, malam Jumat khusus Yasinan," jelasnya.
Khusus saat Ramadhan, pihaknya menyebut Masjid Al-Majid menggelar beberapa program khusus.
"Pesantren Kilat untuk santri di sini kemudian ada juga untuk warga sekitar, one day one juz, Iibu-ibu sehabis shalat subuh," terangnya.