SUKABUMI, KOMPAS.com- Salah satu dari sejumlah korban dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, adalah seorang laki-laki berinisial PO, warga Sukabumi, Jawa Barat.
Sebelum hilang dan akhirnya ditemukan tewas, PO sempat menghubungi anaknya untuk meminta dijemput.
Laki-laki 53 tahun itu bahkan meminta anaknya datang dengan aparat karena merasa dalam bahaya.
"Sebelum beliau terbunuh itu mengirimkan pesan voice note dan WA ke anaknya. 'Tolong saya, tolong saya, jemput saya bersama aparat, ayah sedang dalam bahaya'," kata Heri Purnama Tanjung, pengacara keluarga PO saat dihubungi, Rabu (5/4/2023).
Menurut Heri, pesan itu dikirim PO pada 23 Maret 2023.
Setelah mendapat pesan dari ayahnya, anak PO bersama temannya langsung bertolak ke Banjarnegara.
Anak PO mendatangi titik lokasi yang dikirimkan ayahnya bersamaan dengan pesan permintaan tolong.
Namun, PO tidak ditemukan di lokasi tersebut. Dia juga tidak bisa lagi dihubungi setelah mengirimkan permintaan tolong.
Keluarga PO kemudian melapor ke Kepolisian Resor Banjarnegara.
Baca juga: Pengakuan Istri Mbah Slamet, 25 Tahun Menikah Tak Tahu Suaminya Seorang Dukun Pengganda Uang
Namun, Heri merasa laporannya tidak langsung ditanggapi cepat oleh polisi.
"Sempat low response, agak lambat. Padahal korban PO sudah share loc (bagikan lokasi) sudah ada bukti ya," kata dia.
"Akhirnya saya sebagai kuasa hukumnya langsung berkoordinasi dengan teman saya di Dit Propam Mabes Polri. Pada akhirnya menjadi atensi hingga berhasil terungkap," sambung Heri.