Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Lulusan SMP di Pelosok Bandung Barat, Bangun Masjid Mirip Kabah di Kampungnya

Kompas.com - 07/04/2023, 05:30 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Lantunan azan menggema di langit sore Kampung Cikoneng, RT 02/15 Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Suara merdu muazin jadi penanda hari sudah memasuki waktu asar. Azan itu sekaligus menjadi panggilan jiwa bagi para petani yang tengah berada di ladang dan kebun mereka.

Dari kejauhan, satu per satu warga mulai melangkahkan kaki di jalan rusak penuh bebatuan menuju rumah ibadah, masjid unik dengan desain mirip Ka'bah bernama Masjid Al-Fikri.

Baca juga: Melihat Masjid yang Menyerupai Kabah di Kabupaten Bandung

Berada di pelosok yang jauh dari hingar bingar kota, masjid ini berdiri kokoh di atas lahan seluas 119 meter persegi. Masjid Al-Fikri dibangun dengan ornamen-ornamen kaligrafi dan replika hajar aswad yang didesain mirip seperti aslinya.

Dedi Al-Fikri (46), seorang warga Kampung Cikoneng penggagas masjid berbentuk Ka'bah menceritakan bagaimana ia memulai mendesain dan mengumpulkan uang untuk membangun masjid.

Dedi hanya seorang warga biasa yang hanya mengenyam pendidikan sampai bangku SMP. Namun ia mampu mendobrak stigma bahwa sekolah tinggi tak menjadi jaminan untuk ahli melakukan sesuatu.

Baca juga: Pasutri Penganiaya ART di Bandung Barat Divonis 5 Tahun dan 3 Tahun 5 Bulan

"Masjid ini dibangun tahun 2022 kemarin. Saya memang punya nazar pengin membangun masjid sebelum berangkat haji ke mekah. Saya ingat nazar itu dari usia SMP," ungkap Dedi saat ditemui, Kamis (6/4/2023).

Bukan hanya bualan belaka, keinginan Dedi untuk membangun masjid itu berangkat dari keprihatinannya akan kondisi masjid. Janji yang diucap Dedi kemudian mengkristal dalam benaknya dan ia wujudkan perlahan.

"Dulu masjid ini berukuran kecil, kumuh, gak layak buat tempat ibadah. Masjid ini perlahan diperbaiki sedikit demi sedikit menggunakan dana seadanya. Setidaknya sudah 3 kali perbaikan," ucap Dedi.

Ia mengumpulkan rupiah demi rupiah dari hasil usahanya sejak lama. Dedi sempat menjadi pembudidaya ikan gabus yang mampu mengekspor ke Jepang, menjadi petani yang berdikari, sampai menjajal dunia konveksi.

Setelah terkumpul cukup tabungan, Dedi sempat dilema apakah harus mewujudkan nazarnya atau menyempurnakan rukun islam. Sebagai lelaki sejati, Dedi pantang ingkar pada janji yang sudah ia ucap.

"Saya kumpulkan dulu warga sekitar untuk menyampaikan rencana pemugaran masjid. Kemudian saya tawarkan kepada warga yang mau ikut sedekah jariyah membangun masjid ini," ungkap Dedi.

Didesain Mirip Seperti Kabah

Hingga akhirnya masjid itu dibangun dengan penuh hati-hati. Dedi menyiapkan desain dan menyusun ornamen apa saja yang harus terpasang sehingga masjid ini dibuat mirip seperti Kabah.

Terdapat kaligrafi di bagian atas yang melingkar mengelilingi bangunan berbentuk persegi itu. Kaligrafi itu memuat surat-surat yang terkandung dalam kitab suci Al-Quran.

Selain di bagian atas, terdapat pula replika daun pintu Kabah dengan kaligrafi yang memuat pesan sejarah rasul atau sirah nabawiyah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com