Suasana sukacita dan kebahagiaan arak-arakan kawin tebu kian tergambarkan. Tebar uang atau surak yang merupakan tradisi yang tak luput dari simbol kebahagiaan.
Prosesi kawin tebu semakin khidmat saat petani tebu meng-ijabqobul-kan atau menyerahkan rombongan kawin tebu kepada Direksi Pabrik Gula Tersana Baru, PT Rajawali II Indonesia. Masyarakat sontak berteriak sah dengan riuh tepuk tangan.
Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (Aptri), Mulyadi, mengungkapkan, tradisi kawin tebu yang sudah membudaya sejak ratusan tahun ini memberi makna agar tebu dapat menghasilkan gula yang melimpah ruah dengan kualitas baik.
“Ini kearifan lokal yang merupakan tradisi kita, petani tebu dengan pabrik gula di Cirebon, setiap tahun. Namun, baru tahun ini penyelenggaraan meriah karena dua tahun covid-19 sehingga penyelenggaraan sederhana,” kata Mulyadi saat ditemui Kompas.com usai kegiatan.
Baca juga: Ingin Bertemu Jokowi, Petani Asal Lampung Timur Ini Ingin Bilang Jalan di Daerahnya Lebih Parah
Mulyadi menyebutkan, 2023 merupakan tahun kebangkitan bagi pada petani tebu. Petani tebu opmitis hasil tahun 2023 akan lebih baik dari tahun sebelumnya baik secara kuantitas maupun kualitasnya.
Dalam momen ini, para petani tebu juga mengharapkan agar pemerintah memutuskan harga jual gula pada musim giling panen kali ini senilai Rp 12.500 per kilogram, meningkat dari tahun sebelumnya senilai Rp 11.500 per kilogram.
“Kami punya kewajiban bagaimana gula petani ini harus kami jual. Harapan kita harga acuan para petani bisa meningkat dari tahun kemarin. Kemarin itu Rp 11.500, harapan kita tahun ini angka terendah Rp 12.500 per kilogram sesuai rapat sebelum dirakortas-kan,” tambah Mulyadi.
Direktur Utama PT PG Rajawali II Cirebon, Wahyu Sakti, mengungkapkan, tradisi kawin tebu tersana baru sangat luar biasa.
Baca juga: Petani Tebu: Penutupan Pabrik Gula Bentuk Pengkhianatan
Menurutnya, kearifan lokal prosesi kawin tebu harus terus dilestarikan karena menjadi identitas, doa, dan daya tarik.
Dia menyampaikan, tahun ini Pabrik Gula Tersana Baru optimistis dapat meningkatkan kuantitas produksi mencapai 4 juta ton kuintal pada musim ini, dengan target rendemen 7,5 persen.