Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Rumah di Lembang Ambruk, Pemkab Bandung Barat Minta Proyek Dihentikan Sementara

Kompas.com - 10/05/2023, 12:57 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta aktivitas proyek pembangunan perumahan elit di kompleks Pramestha Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, dihentikan.

Sedikitnya 12 unit bangunan rumah mewah di kompleks tersebut ambruk setelah bencana tanah longsor menerjang Blok M dan Blok N perumahan Pramestha pada Minggu (7/5/2023).

Sekretaris Daerah Bandung Barat, Ade Zakir mengatakan, Pemkab Bandung Barat akan melakukan asesmen untuk menginvestigasi penyebab ambruknya 12 unit bangunan yang berada di lahan miring tersebut.

"Sebaiknya aktivitas pembangunan (perumahannya) dihentikan dulu sementara selama proses asesmen dilaksanakan. Itu demi keamanan bersama juga," ujar Ade saat ditemui, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Berdiri di Kemiringan dan Tanah Labil, Perumahan di Bandung Utara Diduga Abai Dampak Lingkungan

Sementara ini, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) dan Dinas Lingkungan Hidup diterjunkan untuk mengumpulkan data dan melakukan analisis demi mendapat gambaran mengenai penyebab pasti peristiwa tersebut.

Hasil asesmen ini nantinya akan menjadi bahan evaluasi baik Pemerintah Daerah untuk mengeluarkan kebijakan apakah proyek perumahan tersebut layak dilanjutkan atau tidak.

"Jangan sampai nanti ketika sudah dihuni terjadi lagi dan bisa menyebabkan timbulnya korban jiwa. Oleh karenanya fungsi pengawasan ke depan akan lebih ditingkatkan lagi," kata Ade.

Menurut Ade, pengembang sudah mengantongi izin lengkap mengenai pembangunan kompleks perumahan tersebut.

Baca juga: Perumahan yang Dibangun di Atas Tanah Kas Desa di DIY Bakal Dirobohkan

Peristiwa bencana longsor ini diduga disebabkan dari kelalaian yang melenceng dari perencanaan sebagaimana tata ruang yang diizinkan.

"Dugaan sementara mungkin karena ada faktor kelalaian, seperti pembangunannya yang tidak sesuai perencanaan atau konstruksinya tidak kuat," papar Ade.

 

Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Muhammad Ridwan menduga, ambruknya 12 rumah yang sedang dalam proses pembangunan itu diakibatkan karena konstruksi pondasi yang lemah karena berada di tanah labil.

Pasak bumi yang disiapkan untuk pondasi perumahan diduga tidak sampai pada lapisan tanah keras.

Baca juga: Hujan Deras Sebabkan Longsor di Tanjungsari Bogor, 346 Warga Mengungsi

 

Faktor lain yakni tidak dibuatnya saluran air terlebih dahulu sebelum melakukan pembangunan sehingga limpasan air dari arah hulu meresap ke dalam tanah labil yang berada di kemiringan.

"Berbagai kemungkinan itu bisa terjadi, misalnya karena persoalan konstruksi, tapi itu perlu pembuktian di lapangan dan tentunya kami harus mengecek langsung," jelas Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pembunuh Wanita dalam Karung di Cirebon Ditangkap, Korban Sempat Diperkosa

2 Pembunuh Wanita dalam Karung di Cirebon Ditangkap, Korban Sempat Diperkosa

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Partai Nasdem Tak Terima Pendaftaran Calon Walkot Bandung Selain Kader

Partai Nasdem Tak Terima Pendaftaran Calon Walkot Bandung Selain Kader

Bandung
Omzet Batik Chanting Khas Lebak Kembali Normal, Rp 250 Juta Per Bulan

Omzet Batik Chanting Khas Lebak Kembali Normal, Rp 250 Juta Per Bulan

Bandung
Pencurian Saat Syukuran di Bandung, Pelaku Beraksi Saat Pura-pura ke Toilet

Pencurian Saat Syukuran di Bandung, Pelaku Beraksi Saat Pura-pura ke Toilet

Bandung
Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Kisah Penjual Cilok, Keliling Bersihkan Toilet Masjid secara Sukarela

Kisah Penjual Cilok, Keliling Bersihkan Toilet Masjid secara Sukarela

Bandung
Pembunuhan Kakek Alex di Garut oleh Anggota Geng Motor, Jasad Korban Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan

Pembunuhan Kakek Alex di Garut oleh Anggota Geng Motor, Jasad Korban Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan

Bandung
3 Pencuri Rel KA di Garut Ditangkap, 1 Kabur

3 Pencuri Rel KA di Garut Ditangkap, 1 Kabur

Bandung
Kronologi Pembunuhan Gadis di Kamar Kos, Pelaku Dijerat Pasal Berlapis

Kronologi Pembunuhan Gadis di Kamar Kos, Pelaku Dijerat Pasal Berlapis

Bandung
Atasi Sampah di 4 Daerah, Operasional TPPAS Lulut Nambo Dipercepat

Atasi Sampah di 4 Daerah, Operasional TPPAS Lulut Nambo Dipercepat

Bandung
Viral, Pencurian Bermodus Pura-pura Jadi Tamu Syukuran Pengajian di Kota Bandung

Viral, Pencurian Bermodus Pura-pura Jadi Tamu Syukuran Pengajian di Kota Bandung

Bandung
Diungkap, Motif Pembunuhan Gadis di Kamar Kos soal Uang Kencan

Diungkap, Motif Pembunuhan Gadis di Kamar Kos soal Uang Kencan

Bandung
Kebakaran Landa Penampungan Limbah Plastik di Kawasan Industri Panyileukan Bandung

Kebakaran Landa Penampungan Limbah Plastik di Kawasan Industri Panyileukan Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com