CIREBON, KOMPAS.com – Sejumlah masyarakat dan petani tebu di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menggelar tradisi kawin tebu di Pabrik Gula Tersana Baru, pada Rabu (10/5/2023) pagi.
Mereka mengarak indung tebu, pasangan mempelai tebu pria dan wanita, serta belasan tebu pengiring dari areal perkebunan tebu ke pabrik gula.
Tradisi kawin tebu merupakan simbol sukacita masyarakat menyambut datangnya musim giling.
Baca juga: Pegiat Lingkungan Nyaris Dikeroyok Petani Tebu, Acara Penghijauan Hutan Gundul di Blitar Batal
Suasana kemeriahan prosesi tradisi kawin tebu di Desa Babakan, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon.
Sebagian masyarakat serta para petani ini, mengarak rombongan kawin tebu dari areal perkebunan tebu ke pabrik gula tersana baru.
Tradisi unik ini menjadi perhatian banyak masyarakat. Pasalnya, para petani menghias tebu layaknya prosesi pernikahan manusia.
Mereka juga menghias tebu mempelai pria dengan pakaian jas hitam lengkap dengan dasinya.
Sementara tebu mempelai wanita dihias dengan kebaya gaun pernikahan. Sebagai penanda, petani mengenakan topeng berkarakter pria dan wanita di tiap mempelai.
Baca juga: Cerita Petani Tebu Beralih Menanam Porang, dari Omzet Rp 9 Juta Kini Rp 100 Juta
Tidak hanya tiga batang pohon tebu itu yang dihias. Para petani juga melengkapi iring-iringan rombongan kawin tebu dengan belasan keluarga dan para saksi batang tebu.
Kesemuanya dihias menggunakan helai janur kuning yang selalu digunakan dalam prosesi pernikahan.
Para petani bersama masyarakat mengarak dan mengiring rombongan kawin tebu hingga masuk area Pabrik Gula Tersana Baru.
Namun, kemeriahan seketika pecah saat para petani tebu menyebar uang ke langit. Sontak sebagian warga di lokasi langsung saling berebut untuk mendapatkan uang.