Selain untuk para pembuang sampah, dia menyebut, tulisan itu juga ditujukan kepada pengelola pasar dan dinas yang terkesan cuek dengan situasi tersebut.
Menurutnya, sampah yang kini menggunung dan hampir setara dengan atap kios para pedagang itu sudah dua bulan tidak dibersihkan.
"Mau enggak jengkel gimana, ini sebelum puasa juga udah numpuk gini," tuturnya.
Enda mengatakan, jika harus saling menyalahkan, semua pihak juga memiliki kesalahan.
Namun, saat ini yang paling disorot adalah petugas pengelola sampah pasar yang dirasa para pedagang kurang efektif dalam menjalankan tugasnya.
"Karena tukang sampahnya enggak mau numpukin atau yang buang sampahnya juga enggak mau merapihkan kalau membuang. Jadi langsung main tumpuk saja," jelasnya.
Sementara, Soleh (42), pedagang sembako di Pasar Sehat Cileunyi, mengatakan, sudah genap dua bulan tumpukan sampah tidak dibersihkan secara total.
Sampah memang sempat diangkat pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu, tapi hanya sekali. Itu pun menggunakan satu truk saja.
"Pernah sekali, tapi cuma satu truk. Enggak ngaruh apa-apa, sisanya masih kaya gini," ujar Soleh di lokasi.
Soleh menilai, jika pengelola pasar menyiapkan lahan untuk tempat pembuangan akhir tepat di belakang pasar atau di lokasi lain, tentu tidak akan lagi ada gunungan sampah.
"Ini mah akses pedagang. Harusnya di belakang karena kalau yang di belakang itu gampang truk masuk. Kalau di angkut setiap hari enggak akan gini," tambahnya.
Senada dengan para pedagang, Amin (46), salah seorang pembeli, mengatakan, sudah jengkel dengan kondisi sampah di Pasar Sehat Cileunyi.
Amin yang juga merupakan pedagang baso keliling mengaku terdampak dengan adanya sampah di pasar itu
Pasalnya, dia harus bekerja dua kali untuk mencuci sampai bersih bahan olahan baso yang dibelinya.
"Yang punya kios dekat sampah mah sudah bosan, apalagi saya pembeli. Saya jujur saja kena dampak. Sekarang saya beli di kios yang depannya gunungan sampah, terus banyak lalat dan bau. Mau enggak mau saya harus kerja dua kali biar steril dagangan saya nanti," kata Amin.
Ditanya terkait tulisaan protes para pedagang, Amin menyetujuinya. Ini karena sampah di Pasar Sehat Cileunyi sudah sangat menganggu.
"Saya setuju dengan tulisan itu. Ya, harus introspeksi masing-masing juga, supaya capet selesailah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.