BOGOR, KOMPAS.com - Alex, Pengemudi mobil Mitsubishi Xpander tersesat di perkebunan di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, setelah mengikuti aplikasi penunjuk arah Google Maps.
Mobil yang dikemudikan oleh wisatawan ini pun tiba-tiba sudah berada di tengah perkebunan yang jauh dari jalan raya atau pemukiman.
"Kejadiannya kemarin sore, jadi mereka tersesat dan mobilnya terjeblos di perkebunan Puncak Bogor, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua," ujar Komandan Regu (Danru) 2 Rescue Damkar Kabupaten Bogor, Nuriyadi melalui keterangannya, Senin (15/5/2023).
Baca juga: Di Jalur Ini Pengendara Kerap Terjebak karena Google Maps, Polisi Akan Pasang Rambu
Nuriyadi menjelaskan, mobil tersebut ditumpangi oleh wisatawan asal Jakarta. Mereka hendak berwisata ke kawasan Puncak Bogor.
Namun, kondisi arus lalu lintas di kawasan tersebut sedang mengalami kemacetan dan sedang diberlakukan sistem one way atau satu arah.
Wisatawan tersebut kemudian mencari jalan tikus untuk menghindari kemacetan tersebut.
Mereka mengikuti jalan pintas dengan panduan google maps dan ternyata nyasar jauh keluar dari jalur.
"Mereka tidak tahu jalan, terus dipakailah itu Google Maps tapi malah nyasar atau tersesat. Mobil Xpander itu pun mengalami ban slip karena diarahkan oleh Google Maps ini," ungkapnya.
Baca juga: Mobil Pemudik di Garut Terperosok ke Jurang gara-gara Ikuti Google Maps, Ini Ceritanya
Setelah menyadari tersesat di tengah kebun dengan kondisi berlumpur, mereka panik dan meminta pertolong ke petugas pemadam kebakaran (Damkar) setempat.
Mendapati laporan itu, personel tim penyelamat Damkar langsung berangkat ke lokasi melakukan penanganan.
Saat tiba di lokasi, korban dan mobilnya ditemukan sudah dalam posisi terjeblos ke jalan berlumpur.
Tim penyelamat langsung mengevakuasi korban dengan cara ditarik menggunakan mobil beserta peralatan seperti lukas, tandu dan tali karmantel.
Baca juga: Pemda Gunungkidul Pastikan Tak Hapus Jalur Ekstrem dari Google Maps Selama Mudik Lebaran
Tidak butuh waktu lama, korban berhasil dievakuasi dan sudah kembali ke rumahnya.
"Di sekitar itu tidak ada orang, mereka kemudian meminta bantuan ke kita untuk mengevakuasi mobil itu dan berhasil. Situasi akhir sudah kondusif," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.