Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarak 1 Km, Warga Dengar Suara Ledakan dan Nyala Api dari Heli Bell 412 TNI AD yang Jatuh

Kompas.com - 28/05/2023, 22:56 WIB
M. Elgana Mubarokah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Asep (35), warga Kampung Bayongbong, Desa Patengang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kaget saat mendengar suara ledakan keras pada Minggu (28/5/2023) siang.

Baca juga: Helikopter Jatuh dan Terbakar di Ciwidey Bandung

Asep mengatakan, saat itu dari kejauhan dia melihat nyala api yang cukup besar diikuti kepulan asap hitam.

Baca juga: Lokasi Jatuhnya Heli TNI AD di Ciwidey Dijaga Ketat Tentara, Tak Ada yang Boleh Mendekat

Belakangan, Asep baru mengetahui bahwa suara ledakan berasal dari helikopter milik TNI AD yang jatuh.

Baca juga: Seluruh Penumpang Helikopter TNI AD yang Jatuh di Ciwidey Selamat

"Suaranya kedengaran keras. Saya juga lagi kerja pas kejadian," kata Asep saat ditemui di Kampung Bayongbong, Minggu (28/5/2023).

"Dari lokasi saya kerja ada kelihatan, terus dari Masjid Nurul Iman juga kelihatan," kata Asep menambahkan.

Dari masjid menuju lokasi jatuhnya helikopter berjarak sekitar 1 kilometer.

Diketahui bahwa lokasi jatuhnya heli merupakan kebun teh yang tidak terawat.

Dijadikan lokasi latihan

Asep mengungkapkan, lokasi di sekitar Kampung Bayongbong memang kerap dijadikan lokasi latihan TNI dalam rentan waktu dua tahun terakhir.

"Memang lagi ada latihan kayaknya, setiap hari kadang ada helikopter lewat. Dua tahun terakhir mah suka ada latihan," terangnya.

Saat ini, Kampung Bayongbong tengah dalam kondisi penjagaan ketat.

"Sekarang kayanya ada penjagaan dua kompi gitu, jadi kaget mah ada," tuturnya

Sebelumnya diberitakan, helikopter latihan TNI AD berjenis Bell 412 jatuh di kawasan Ciwidey, tepatnya di Kampung Bayongbong, Desa Patengang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/5/2023) siang.

 

Dalam kejadian itu, seluruh penumpang yang terdiri dari lima orang selamat dan kini menjalani perawatan di rumah sakit karena sejumlah luka yang dialami.

Belum diketahui penyebab kecelakaan. Saat ini, lokasi jatuhnya helikopter dijaga ketat sejumlah tentara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jabar Minta Pungli Parkir di Kota Bandung Segera Dibereskan

Pj Gubernur Jabar Minta Pungli Parkir di Kota Bandung Segera Dibereskan

Bandung
Polisi Masih Cari Unsur Pidana Penggelapan Asal Usul di Kasus Bayi Tertukar

Polisi Masih Cari Unsur Pidana Penggelapan Asal Usul di Kasus Bayi Tertukar

Bandung
DLH Jabar Ungkap Asal Sampah yang Menumpuk di Pantai Sukabumi

DLH Jabar Ungkap Asal Sampah yang Menumpuk di Pantai Sukabumi

Bandung
Ganjar Kunjungi Galeri NuArt, I Nyoman Nuarta: Semua Capres Boleh Datang Asal Dukung IKN

Ganjar Kunjungi Galeri NuArt, I Nyoman Nuarta: Semua Capres Boleh Datang Asal Dukung IKN

Bandung
Ganjar Intip Pengerjaan Sayap Garuda IKN di Studio Nyoman Nuarta Bandung

Ganjar Intip Pengerjaan Sayap Garuda IKN di Studio Nyoman Nuarta Bandung

Bandung
SBY: Pak Jokowi Perbaiki Sejumlah Hal di Era Saya yang Belum Baik, Ndak Apa-apa

SBY: Pak Jokowi Perbaiki Sejumlah Hal di Era Saya yang Belum Baik, Ndak Apa-apa

Bandung
Ramai soal Tarif Parkir di Bandung Rp 10.000 untuk Motor, Ini Penjelasan Pemkot

Ramai soal Tarif Parkir di Bandung Rp 10.000 untuk Motor, Ini Penjelasan Pemkot

Bandung
Kekesalan Warga Bandung Barat Belasan Tahun Tuntut Perbaikan Jalan hingga Ancam Golput Pemilu 2024

Kekesalan Warga Bandung Barat Belasan Tahun Tuntut Perbaikan Jalan hingga Ancam Golput Pemilu 2024

Bandung
Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Bandung
Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Bandung
Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Bandung
5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi 'Online'

5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi "Online"

Bandung
Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Bandung
Menyusuri 'Jalan Stum' Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Menyusuri "Jalan Stum" Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Bandung
Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com