Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Helikopter TNI AD Jatuh di Ciwidey, Seluruh Kru Selamat

Kompas.com - 29/05/2023, 13:19 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Helikopter Bell 412 milik TNI AD terjatuh di kawasan Ciwidey, tepatnya di Kampung Bayongbong, Desa Patengang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (28/5/2023) siang.

Dilaporkan bahwa seluruh kru dalam helikopter tersebut selamat, tetapi kelimanya mengalami luka.

Berikut lima fakta seputar helikopter jatuh di Rancabali, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Helikopter Jatuh dan Terbakar di Ciwidey Bandung

1. Terjatuh saat digunakan mendukung latihan

Dikutip dari Antara, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari mengatakan, helikopter Bell 412 itu mengalami kecelakaan saat digunakan mendukung latihan pra tugas Batalyon Infanteri 300/BJW.

Dalam keterangan tertulisnya, Hamim menuturkan bahwa helikopter tersebut dioperasionalkan oleh Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) dalam latihan pra tugas, baik dalam mobilisasi udara maupun dukungan logistik.

Namun, soal kronologi dan penyebab terjatuhnya helikopter tersebut, ia menyampaikan bahwa hal itu masih diselidiki oleh pihak berwenang.

"Dan TNI AD telah mengirimkan tim investigasi untuk menangani kasus kecelakaan heli tersebut," ujarnya, Minggu.

Baca juga: Seluruh Penumpang Helikopter TNI AD yang Jatuh di Ciwidey Selamat

2. Tak ada korban jiwa

Helikopter Bell 412 itu diperkirakan terjatuh sekitar pukul 13.30 WIB. Usai terjatuh, helikopter terbakar.

Meski demikian, Hamim memastikan bahwa insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

"Tidak ada korban jiwa, baik dari prajurit TNI AD yang melaksanakan latihan, maupun dari masyarakat sekitar," ucapnya.

Untuk diketahui, jarak lokasi jatuhnya helikopter dengan permukiman warga sekitar satu kilometer.

Baca juga: Lokasi Jatuhnya Heli TNI AD di Ciwidey Dijaga Ketat Tentara, Tak Ada yang Boleh Mendekat

 

3. Kru dirawat di rumah sakit

Pada Minggu (28/5/2023) Kampung Bayongbong, Desa Patengang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang menjadi lokasi jatuhnya Helikopter Bel 412 milik TNI-AD dijaga ketat.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Pada Minggu (28/5/2023) Kampung Bayongbong, Desa Patengang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang menjadi lokasi jatuhnya Helikopter Bel 412 milik TNI-AD dijaga ketat.

Hamim menjelaskan, usai dievakuasi, lima kru helikopter dibawa ke rumah sakit.

"Sudah dievakuasi ke RS Dustira, Cimahi, untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan," ungkapnya.

Menurut Hamim, kru helikopter mengalami luka diduga akibat benturan.

Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah warga menolong kru helikopter yang terluka.

Baca juga: Jarak 1 Km, Warga Dengar Suara Ledakan dan Nyala Api dari Heli Belll 412 TNI AD yang Jatuh

4. Insiden helikopter jatuh di Rancabali sedang diinvestigasi

Kini, pertistiwa jatuhnya helikopter itu tengah diinvestigasi.

Pada Minggu malam, lokasi jatuhnya helikopter tersebut dijaga ketat oleh sejumlah prajurit TNI.

Hamim menerangkan, penjagaan oleh personel TNI AD dilakukan untuk kepentingan investigasi.

"Harus steril untuk kepentingan investigasi dan agar tidak membahayakan masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Penyebab dan Kronologi Jatuhnya Helikopter Jenis Bell 412 Milik TNI di Ciwidey Bellum Diketahui

5. Detik-detik jatuhnya helikopter TNI terdengar keras

Detik-detik jatuhnya helikopter Bell 412 milik TNI AD di kebun teh tersebut terdengar keras oleh warga.

Seorang warga setempat, Asep (35), mengungkapkan, dirinya kaget ketika mendengar ledakan keras pada Minggu siang.

"Suaranya kedengaran keras. Saya juga lagi kerja pas kejadian," jelasnya, Minggu.

Asep yang waktu itu berada sekitar satu kilometer dari titik jatuhnya pesawat, juga melihat nyala api dan kepulan asap hitam.

"Dari lokasi saya kerja ada kelihatan, terus dari Masjid Nurul Iman juga kelihatan," bebernya.

Baca juga: Jatuhnya Helikopter TNI AD di Ciwidey, Warga Kaget: Suaranya Kedengaran Keras

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, M. Elgana Mubarokah | Editor: David Oliver Purba), Antara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Bandung
Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Bandung
Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com