Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Ustaz Palsu, Ini Tips Cari Guru Ngaji untuk Anak

Kompas.com - 05/06/2023, 11:38 WIB
Ari Maulana Karang,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Kasus guru mengaji yang mencabuli muridnya di Garut membuat banyak warga prihatin. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut pun memastikan bahwa guru mengaji tersebut adalah ustaz palsu.

Ketua Forum Pondok Pesantren Kabupaten Garut KH Aceng Nurjaman melihat, masyarakat saat ini cenderung sembarangan dalam memberi ajaran agama kepada anaknya. Sebab, tidak memperhatikan sanad ilmu dari guru mengaji yang mengajarkan anaknya.

"Belajar agama harus dari guru yang punya guru, lalu gurunya punya guru lagi, terus sampai tersambung ke Rasulullah. Ini yang dimaksud sanad ilmu," jelas Aceng, Sabtu (3/6/2023), saat dihubungi lewat telepon genggamnya.

Baca juga: Guru Ngaji di Garut Ceritakan Kisah Nabi Luth Sebelum Cabuli Belasan Muridnya

Aceng yang juga pimpinan Pondok Pesantren Najaahan di Kecamatan Bayongbong menegaskan, dengan sanad keilmuan dari guru-guru yang jelas dan berakhlak mulia, maka ilmu yang didapat dipastikan melalui proses yang baik dan benar, bukan proses instan.

"Orang yang mengajarkan agama tanpa sanad ilmu yang jelas, cenderung berkata sesuka hatinya, sanad ilmu seperti rel yang akan terus membimbing seorang guru ngaji," ujarnya.

Belajar agama dengan memperhatikan sanad ilmu, menurut Aceng, juga merupakan bentuk pengamalan hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah kota ilmu dan barang siapa yang ingin masuk kotanya, maka harus melalui pintu.

Mereka yang masuk ruangan atau rumah tanpa melalui pintu, sama halnya dengan pencuri.

Karenanya, Aceng mengingatkan kepada para orangtua yang ingin memberi pelajaran agama pada anaknya, harus benar-benar memperhatikan sanad ilmu guru yang akan mengajarkan anaknya.

"Harus ngaji pada kiai yang jelas gurunya, sumber ilmunya dari mana, harus jelas, agar terhindar dari aliran dan perilaku menyimpang," tegasnya.

Baca juga: 12 Anak Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji AR di Bandung, Polisi Buka Posko Pengaduan

Aceng pun mengajak para orangtua untuk mendidik agama anak-anaknya di pondok pesantren yang dipimpin kiai dengan sanad ilmu yang jelas.

Pasalnya, pondok pesantren yang dipimpin ulama dengan sanad ilmu yang jelas telah banyak memberi kontribusi dalam mencetak ulama dan santri yang jadi benteng tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kalau sekolah buat anak orangtua nyari sekolah favorit walau biaya mahal, buat pendidikan agama anak, orangtua harus lebih teliti dan berani berkorban, karena agama bekal ke akhirat kelak, bukan hanya bekal di dunia," tutup Aceng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan 'Driver' Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan "Driver" Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com