Namun perusahaan cukup licik, 4 dari 20 WNI dijual kepada perusahaan lain untuk diperbudak. Mereka sudah pasrah, apapun dilakukan asalkan bisa keluar dari ruang penyekapan oleh perusahaan tersebut.
"Sampailah video yang kita buat viral di media sosial. Perusahaan yang membeli 4 WNI ini mengantarkan ke KBRI. Katanya, perusahaan yang beli 4 WNI ini takut terlibat dalam kasus itu karena videonya viral," paparnya.
Baca juga: Akui Sulit Cegah Perdagangan Orang, Wagub NTT: Makelarnya Sangat Hebat
Tibalah pada hari ke-12. 16 WNI yang masih berada dalam penyekapan sudah pasrah, fisik dan psikis mereka seakan tak lagi mampu bertahan dari siksaan perusahaan.
"Waktunya awal Mei sekitar jam 3, dari pihak KBRI akhirnya datang dan mengevakuasi kami. Seandainya telat saja 2 jam, mungkin kami juga sudah dijual oleh perusahaan ini," sebutnya.
Beruntung mereka berhasil dievakuasi dan diamankan di KBRI Bangkok untuk selanjutnya diproses dipulangkan ke tanah air. Kasus ini kemudian berkembang, 6 WNI korban TPPO di beda perusahaan dengan 20 WNI sebelumnya juga berhasil dievakuasi dan dipulangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.