Bambang menerangkan, latihan ini sangat penting untuk menyiagakan pasukan-pasukan khusus saat dibutuhkan.
Mereka sudah menjadi satu pasukan khusus, sehingga tidak mendadak dibentuk saat dibutuhkan kapanpun.
Gabungan tiga matra ini, TNI AD, TNI AU, dan TNI AL, membuat mereka menjadi pasukan solid yang siap diterjunkan pada medan apapun.
“Kita harus latihan, latihan, latihan, dengan semakin banyak latihan, kita akan memiliki kesiapan yang tinggi. Kalau nanti misalnya, seperti yang disampaikan dalam amanat, mau pesta demokrasi, mau pemilu, nah kalau ada gangguan yang memerlukan aksi khusus, pasukan khusus kita sudah siap, nah itu,” tambah Bambang.
Baca juga: TNI Tangkap Pria Diduga Anggota OPM yang Hendak Melintas ke Papua Nugini
Latihan ini, sambung Bambang, melibatkan, 650 personel yang diterjunkan berasal dari tiga matra, yakni angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut. Beberapa di antaranya yang terlibat adalah: Kodiklat, Bais, Satkomlek, Puspen, Puskes, Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo 90 Kopasgat TNI AU.
Tak sekedar personel, proses penyelamatan juga membutuhkan alutsista, atau alat tempur, untuk proses penanganan antara lain: Heli Bell TNI AD, Heli Bell TNI AL, dan Heli Super Puma dan 1 Unit CN 295 TNI AU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.