Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Pedagang Pasar Banjaran Minta Diskon Harga Kios, Bupati Bandung: Sudah Dibicarakan Pengembang

Kompas.com - 16/06/2023, 16:58 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Hari Haswidi, kuasa hukum pedagang Pasar Banjaran yang menolak revitalisasi mengatakan, pihaknya meminta kompensasi harga kios baru bagi pedagang yang tergabung dalam Kelompok Warga Pedagang Pasar Banjaran (Kerwappa) saat bertemu dengan Bupati Bandung Dadang Supriatna pada Kamis (15/6/2023).

Hari menjelaskan, saat ini harga yang dikeluarkan pengembang untuk kios baru sangat variatif.

"Ada yang Rp 20 juta, ada yang rendah Rp 17 juta. Kita minta ada kebijakan khusus mengenai harga," katanya dihubungi, Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Respons Bupati Bandung soal 7 Tuntutan Pedagang Pasar Banjaran yang Tolak Revitalisasi

Hari mengatakan, pengembang menetapkan kebijakan berupa harga kios yang lebih murah untuk pedagang lama.

Oleh karena itu, dia juga meminta agar pengembang melibatkan Kerwappa soal penetapan harga kios baru. Pasalnya, Kerwappa mengetahui kondisi dan psikologis para pedagang, terutama yang saat ini masih menolak revitalisasi.

"Informasi soal kios itu sangat variatif ya harganya, jadi tidak sama. Untuk pedagang lama itu lebih murah dibanding pedagang baru. Itu yang ditawarkan oleh pengembang, bukan kesepakatan," jelasnya.

Meski begitu, apa yang menjadi pembahasan saat bertemu dengan Bupati Bandung Dadang Supriatna, kata Hari, belum ada yang disepakati.

Untuk pertemuan selanjutnya, Hari menyampaikan bahwa Bupati Bandung mengarahkan dilakukan bersama Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan.

"Kemarin itu masih ranah informasi dari para pedagang yang tidak mungkin bisa kita sepakati dalam satu hari ini. Kami selaku kuasa hukum juga diarahkan untuk bertemu langsung dengan Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan. Jadi enggak lagi dengan Bupati Bandung Dadang Supriatna, jadi tidak dengan Kepala Dinas, atau pun satuan kerja Pemerintah Daerah," ungkapnya.

Jangan ada intimidasi

Saat ini, jumlah pedagang yang menolak revitalisasi dan bertahan di kios masing-masing berkisar 35 persen dari seluruh jumlah pedagang pasar Banjaran.

Bendera setenga tiang dan beberapa pamflet penolakan proses revitalisasi Pasar Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terpasang di pagar seng yang mengelilingi kios lama, pada Jumat (16/6/2023)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Bendera setenga tiang dan beberapa pamflet penolakan proses revitalisasi Pasar Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terpasang di pagar seng yang mengelilingi kios lama, pada Jumat (16/6/2023)

Hingga hari ini, masih dilakukan pembongkaran kios pedagang yang sudah pindah ke Tempat Pedagang Berjualan Sementara (TPBS). Padahal, proses hukum di Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN) masih berlangsung.

"Kondisi lapangan terakhir masih ada kegiatan pembongkaran kios dan itu hanya pembongkaran bagi kios-kios yang pedagang sudah mendaftarkan atau ikut membeli kios. Jadi yang belum daftar itu belum dibongkar," terangnya.

Terkait hal itu, Bupati Dadang meminta Kasatpol PP dan Dinas terkait agar menghormati proses hukum dan tidak ada intimidasi. Hal ini disampaikan dalam pertemuan Kamis kemarin.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar Pemerintah Kabupaten Bandug (Pemkab) segera menbuka pagar seng agar akses berjualan para pedagang yang menolak revitalisasi tidak terhambat.

Tanggapan Bupati Bandung

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, soal pemberian kompensasi atau diskon harga kios sudah dibicarakan dengan pihak pengembang.

Ia menilai pertemuan dengan Kerwappa kemarin, merupakan langkah untuk menemukan titik terang.

"Si pengembang sudah bicara awal. Pada prinsipnya sudah bisa dinegoisasi. Karena barusan belum ada suatu kesepahaman yang secara poin per poin," katanya.

Bupati Bandung Dadang Supriatna usai melakukan audiensi dengan pedagang pasar Banjaran yang menolak revitalisasi di Kantor Bupati Bandung pada Kamis (15/6/2023)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Bupati Bandung Dadang Supriatna usai melakukan audiensi dengan pedagang pasar Banjaran yang menolak revitalisasi di Kantor Bupati Bandung pada Kamis (15/6/2023)

Pihaknya membenarkan telah mengintruksikan Kasatpol PP serta Dinas terkait agar menghidari gesekan dan menghormati proses hukum.

"Sehingga keputusannya masih menghargai proses hukum yang sedang dilakukan, yaitu mengenai PTUN. Mereka minta jangan ada intimidasi, saya kira tidak ada intimidasi. Saya sudah intruksikan ke Dinas terkait dan Kasatpol PP jangan ada kesan intimidasi. Lakukan komunikasi secara humanis," ujarnya.

Baca juga: Digugat Pedagang Soal Revitalisasi Pasar Banjaran, Bupati Bandung Sebut Tak Sesuai Konteks

Terkait pembukaan pagar seng, Bupati Bandung masih akan mempertimbangkam soal itu. Pasalnya, saat ini ada sekitar 1.400 pedagang yang sudah pindah dan harus dihargai.

"Nah ini belum saya finalisasi. Karena kita juga kalau misalkan membuka, maaf di sini kan ada 1400 yang setuju. Ini kita juga patut kita hargai. Tentu saya belum berstatemen dibuka dan tidaknya. Nanti kita lihat cek dulu ke lokasi seperti apa. Soalnya ini tahapan sudah berjalan. Kewajiban dari pengembang sudah bayar PAD juga. Karena retribusi setiap tahunnya sudah dituangkan dalam perjanjian," terang dia.

Dadang berjanji, dalam waktu dekat akan datang mengunjungi kembali Pasar Banjaran untuk memastikan kondusifitas proses revitalisasi.

"Besok atau lusa saya akan berkunjung ke Pasar Banjaran lagi. Untuk bisa berkomunikasi lanjutan. Saya optimis bisa selesai," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com