Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Megah di Samping Kuburan Ternyata Milik Prajurit TNI Pengusaha Beromzet Rp 1 Miliar

Kompas.com, 30 Juni 2023, 13:27 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Beberapa alat berasal dari Jerman dan Rusia. Ini karena negara–negara tersebut yang dapat memproduksi alat khitan dengan kualitas terbaik.

"Pertama saya produksi tadinya kurang begitu laku. Pertama 2010, saya kerja sama dengan praktisi khitan dan dokter dokter terdekat. Ternyata beliau beliau menyukai dan dari mulut ke mulut akhirnya berkembang sampai negara tetangga,” kata Agus saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Selasa (27/6/2023).

Agus mengeklaim sudah mengirimkan hasil karyanya itu ke 64 negara sejak tahun 2012. Negara-negara tersebut di antaranya Malaysia dan Singapura.

“Jumlahnya mungkin sudah ribuan ya, tidak terhitung. Dari tahun 2012 sudah mulai ekspor, semuanya yang tercatat di saya 64 negara. Cuma sekarang 62 karena Rusia dan Ukraina lagi perang,” kata Agus.

Cuan yang Agus dapati bertahun-tahun akhirnya dia gunakan untuk membangun rumah megah di sekitar area pemakaman.

Letak rumah ini juga dimaksudkan agar senantiasa selalu mengingatkan "rumah abadi" jika meninggal nanti.

“Arsitek saya sendiri. Saya terinspirasi, sejauh gimanapun kata orang mewah, kalau dalam rumah ujungnya tipe 21, ya makam itu. Biar saya teringat kuburan, ingat mati,” kata Agus.

Dandim 0615, Letkol Infantri Bambang Kurniawan merasa kagum dan bangga atas capaian Agus.

Di sela menjalani tugas negara sebagai prajurit TNI, Agus melakukan hal luar biasa untuk kemajuan dunia kedokteran berupa alat khitan laser. 

Bambang juga mengapresiasi Agus yang berhasil membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

Tak hanya itu, Agus juga menampung mantan narapidana yang mau berwirausaha.

“Saya bangga, Agus motivator kepada prajurit di TNI utamanya Kodim 0615. Pasalnya tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk warga sekitar. UMKM di sekitar desa ini bergerak. Malah saya dengar, mantan napi dipekerjakan di sini yang mana di sosial, mantan napi susah cari kerja, tapi Agus malah menariknya,” ungkap Bambang.

Letkol Infantri Bambang Kurniawan, Dandim 0615 bersama beberapa pihak mendatangi rumah Sertu sertu Agus Rahwan Awaludin Staf Kodim 0615, yang viral karena bangunan rumah megah di sekitar kuburan, pada Selasa (27/6/2023). Bambang juga menunjukan produksi Laser Khitan milik Agus yang tembus ekspor ke 64 negara.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Letkol Infantri Bambang Kurniawan, Dandim 0615 bersama beberapa pihak mendatangi rumah Sertu sertu Agus Rahwan Awaludin Staf Kodim 0615, yang viral karena bangunan rumah megah di sekitar kuburan, pada Selasa (27/6/2023). Bambang juga menunjukan produksi Laser Khitan milik Agus yang tembus ekspor ke 64 negara.

Dari jerih payahnya yang sudah berjualan bertahun-tahun itu, Agus meraup untung hingga miliaran rupiah perbulan.

“Di saat musim libur anak sekolah karena rata-rata akan khitan. Saya sempat tanya, 'Agus pernah penghasilan berapa satu bulan? Paling tinggi ternyata mencapai Rp 1 miliar. Saya sampai merinding, Rp 1 miliar satu bulan,” ujar Bambang. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau