Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mertua Kaya Restui Pegawai SPBU Jadi Menantu, Dibalas Curi Perhiasan Rp 1,5 Miliar

Kompas.com - 06/07/2023, 15:26 WIB
Irwan Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - DD (36) laki-laki asal Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tersangka pencurian brankas berisi perhiasan emas senilai Rp 1,5 miliar milik mertuanya.

Padahal mertuanya salah satu orang tersohor kaya raya di Tasikmalaya itu telah mengangkat derajatnya dari dulu awalnya pegawai SPBU menjadi seorang pengusaha.

Apalagi, pelaku menikahi putri bungsu dari mertuanya yang selama ini sangat disayangi kedua orangtuanya.

"Saya enggak habis pikir dengan dia (DD). Padahal, dulu dia itu pegawai isi bensin di SPBU kakak saya (korban). Terus dijadikan menantu oleh kakak saya karena menikah dengan anak bungsunya. Terus dikasih duit modal banyak, rumah, kendaraan dan apa pun maunya. Tapi, kenapa kakak saya dibalas oleh aksi mencurinya seperti ini?" terang Aan Iskandar (66), kakak korban sekaligus paman pelaku kepada Kompas.com di Mako Polresta Tasikmalaya, Kamis (6/7/2023).

Baca juga: Selain Curi Uang di Brangkas, Ponsel dan Dompet 3 Pegawai Dinas Pendidikan Tasikmalaya Diambil Perampok

Aan pun mengaku sebelumnya tidak mencurigai kalau menantu kakaknya adalah pelaku pencurian brankas yang disimpan di samping tempat tidur korban.

Apalagi usai kejadian, dia kali pertama yang dipanggil kakaknya meminta bantuan karena rumahnya disatroni maling.

"Waktu itu saya ditelepon kakak saya minta datang ke rumahnya. Karena saat kejadian suami korban sedang di Bandung urusan pekerjaan. Saat itu, saya juga aneh kenapa maling masuk gak merusak apapun dan hanya brankas yang dibawa. Ternyata pelaku punya kunci salahsatu pintu masuk rumah kakak saya," tambah Aan.

Satreskrim Polresta Tasikmalaya, Jawa Barat, merilis kasus menantu mencuri brankas perhiasan emas senilai Rp 1,5 miliar milik mertuanya sendiri asal Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Kamis (6/7/2023).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Satreskrim Polresta Tasikmalaya, Jawa Barat, merilis kasus menantu mencuri brankas perhiasan emas senilai Rp 1,5 miliar milik mertuanya sendiri asal Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Kamis (6/7/2023).

Aan pun tak mengerti dengan kelakuan menantu kakaknya tersebut yang tega berbuat jahat kepada orangtuanya sendiri yang telah mengangkat martabatnya selama ini.

Baca juga: Terlilit Pinjol Ratusan Juta Rupiah, Menantu di Tasikmalaya Curi Perhiasan Mertua Rp 1,5 M

Bahkan, pelaku selama ini sudah menikah lama dengan keponakannya itu dan telah memiliki dua anak lelaki yang masih pelajar sekolah dasar (SD).

"Itu sudah lama menikahnya. Anaknya sudah dua lelaki dua-duanya. Sudah punya rumah sendiri mereka di Paseh (Tasikmalaya). Usahanya kan banyak ada pabrik plastik dan lain-lain. Itu dimodalin semua oleh kakak saya," kata dia.

 

Akhirnya diceraikan istri

Menurut Aan, perbuatan pelaku selama ini tidak diketahui istrinya dan didasari inisiatif pelaku sendiri.

Bahkan, setelah istrinya pelaku sekaligus keponakannya mengetahui perbuatan tersangka langsung sedih dan meminta cerai.

Tentunya istri pelaku sangat menyanyangi kedua orangtuanya dan sangat menyesalkan apa yang telah diperbuat oleh suaminya tersebut.

"Jadi sebelumnya istrinya enggak tahu kelakuan suaminya maling brankas milik ibunya itu. Saat sudah tahu terungkap oleh polisi, jadinya minta cerai. Sekarang lagi proses cerai dengan tersangka," ujar Aan.

Baca juga: Ulama Tasikmalaya Laporkan Panji Gumilang ke Polda Jabar atas Dugaan Penistaan Agama

Aan pun mewakili keluarganya saat ini menyerahkan kasusnya untuk ditindaklanjuti oleh Kepolisian.

Soalnya, kakaknya sekaligus mertua tersangka bersikukuh untuk menjebloskan tersangka ke penjara karena mengaku sangat sakit hati kebaikannya selama ini dibalas dengan aksi kejahatan.

"Kata kakak saya terus lanjut kasusnya, jebloskan ke penjara karena sudah memalukan sekali keluarga," ungkap Aan.

Diberitakan sebelumnya, DD (36) seorang pria asal Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, nekat mencuri brankas berisi perhiasan emas senilai Rp 1,5 miliar milik mertuanya sendiri di sebuah rumah Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya.

Tersangka nekat menyelinap masuk sendirian ke kamar ibu mertuanya karena mengaku kalap selalu dikejar-kejar penagih utang pinjaman online (pinjol) pada 7 Juni 2023.

Baca juga: Situ Gede Tasikmalaya: Daya Tarik, Aktivitas, Harga Tiket, dan Rute

Lalu, dia menyimpan brankas di sebuah tempat dan kembali ke rumah istrinya sekaligus anak bungsu korban di Paseh, Kota Tasikmalaya.

"Pengungkapan kasus pencurian dan pemberatan atau curat ini bermula saat korban sekaligus mertua tersangka atas nama Mama Haji melapor ke Kepolisian akibat pencurian brankas miliknya. Ternyata benar kita ungkap menantunya sendiri lah pelakunya akibat terlilit utang pinjol," jelas Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Sy Zainal Abidin di kantornya, Kamis (6/7/2023).

Zainal menambahkan, sesuai laporan korban pihaknya menduga awal pelaku adalah kerabat dekat yang tahu seluk beluk rumah kejadian karena tidak ada kerusakan apapun.

Sampai akhirnya sesuai hasil penyelidikan pelaku mengarah kepada salahsatu menantu korban.

"Kasus ini diawali dengan adanya bukti telapak kaki tersangka yang menempel di ceceran detergen kamar mandi rumah korban. Setelah dilengkapi bukti-bukti, akhirnya tersangka ditangkap dan mengakui semua perbuatannya. Brankas beserta isinya pun masih utuh untuk perhiasan emas belum ada yang dijual," tambah Zainal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar,  Polisi Dalami Alasannya

8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar, Polisi Dalami Alasannya

Bandung
Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN Ngantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN Ngantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Bandung
Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Bandung
Cuma 6 PPK Perempuan yang Dilantik, KPU Bandung Barat Dinilai Patriarki

Cuma 6 PPK Perempuan yang Dilantik, KPU Bandung Barat Dinilai Patriarki

Bandung
Kakak Vina Cemas karena Satu Pelaku Akan Bebas dari Penjara

Kakak Vina Cemas karena Satu Pelaku Akan Bebas dari Penjara

Bandung
Hujan Deras, 4 Kecamatan di Sukabumi Terendam Banjir

Hujan Deras, 4 Kecamatan di Sukabumi Terendam Banjir

Bandung
Maju Pilkada Jabar 2024, Bima Arya Kunjungi DPD Golkar

Maju Pilkada Jabar 2024, Bima Arya Kunjungi DPD Golkar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com