Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Eli di Karawang Buta Usai Disiram Air Keras Saat Ingin Mengajar, Ini Kronologinya

Kompas.com - 10/07/2023, 18:24 WIB
Farida Farhan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Eli Chuherli (56), guru asal Kampung Kalipandan, RT 001, RW 001, Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjembe Timur, Karawang, Jawa Barat, buta disiram air keras oleh rekan bisnisnya berinisial AH.

Guru sejarah SMKN 2 Karawang ini menceritakan, peristiwa yang menimpanya itu terjadi pada 23 Mei 2023, pukul 06.30 WIB.

Baca juga: Cerita Guru di Karawang yang Buta Usai Disiram Air Keras, Ditolak RS Saat Berobat Pakai BPJS

Saat itu, AH datang menemui Eli yang sedang berada di bengkel di depan rumahnya. Adapun Eli hendak pergi mengajar.

Baca juga: Saat Pengantin Baru Kabur Tinggalkan Suami dan Lebih Pilih Mantan Kekasih...

AH kemudian mengajak Eli berbincang di rumah guru tersebut sambil membawa sebuah botol mirip minuman anak-anak.

Eli yang tak curiga kemudian menerima AH di rumahnya.

Saat Eli hendak duduk, tiba-tiba AH langsung menyiramkan cairan di dalam botol ke wajah Eli dan Eli langsung berteriak.

Sementara AH langsung pergi meninggalkan Eli.

"Saat saya mau duduk, tiba-tiba dia nyiram ke muka. Perih banget, panas, saya teriak. Rasanya panas," kata Eli memeragakan kejadian penyiraman air keras, saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Senin (10/7/2023).

Istri Eli, Mimin Kurniasih (48) yang mendengar terikan Eli, langsung menghampirinya. Dia kaget mendapati suaminya sedang kesakitan.

Eli langsung dibawa ke RS Bayukarta. Namun, karena pengobatan tak bisa di-cover dengan BPJS Kesehatan, keluarga mengambil jalur pasien umum.

Pada minggu ketiga, Eli melakukan kontrol dan mengupayakan menggunakan BPJS Kesehatan dan ternyata bisa.

Namun, Eli harus dirujuk ke RS Cicendo Bandung karena saat kontrol ke tiga kalinya, kondisinya tak kunjung membaik.

Di RS Cicendo Bandung, Eli harus melakukan operasi pembersihan karena kornea kedua matanya telah pecah dan kemungkinan tak bisa lagi melihat.

Hanya saja, untuk biaya operasi sebesar Rp 25 juta tak ditanggung BPJS Kesehatan.

Keluarga Eli bingung. Sebab jika harus menjual aset seperti rumah, diprediksi membutuhkan waktu lama. Padahal, Eli harus segera mendapat tindakan medis. 

"Katanya kalau kecelakaan enggak bisa di-cover BPJS Kesehatan. Saya dikasih link untuk mengurus laporan ke LPSK. Saya mengurus berkas-berkas yang diminta. Namun, katanya prosesnya sekitar satu bulan," ujar Eli.

 

Saat ini Eli belum melakukan operasi karena terkendala biaya.

Perselisihan dengan AH

AH sudah dilaporkan ke Polres Karawang. Eli mengatakan, diduga AH melakukan tindakan itu karena masalah bisnis.

Eli menjelaskan, dua tahun lalu, dia diajak oleh AH berbisnis mobil jemputan.

Setelah menimbang berbagai hal, Eli sepakat bekerja sama. Apalagi AH masih warga Desa Sukaluyu.

Eli pun meminjam ke bank sekitar Rp 50 juta untuk modal.

Namun, karena merupakan aparatur sipil negara (ASN) dan aktif mengajar, Eli menyerahkan pengelolaan bisnis itu kepada AH.

Dalam perjalanannya, Eli menilai kinerja AH tak beres, termasuk pembagian keuntungan. Mobil rental juga ada yang dijual. Ia kemudian meminta AH mundur.

Eli menyebut AH sudah setuju mundur dan menandatangani berkas untuk mengubah legalitas ke notaris.

Saat proses alih perusahaan, AH justru mengambil uang cadangan modal di bank.

"Ketahuan ama saya, saya mau lapor polisi karena uang saya diambil. Kemungkinan dia (AH) tahu saya mau lapor polisi, jadi datang ke sini pas tanggal 23 (Mei 2023)," katanya.

"Saya pasrah, saya serahkan ke polisi," kata Eli.

Eli saat ini berhenti sementara dari mengajar untuk fokus dalam pengobatan matanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Kembali Periksa 8 Pembunuh Vina yang Telah Divonis

Polisi Bakal Kembali Periksa 8 Pembunuh Vina yang Telah Divonis

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Tiket Semifinal Persib vs Bali United 'Sold Out', Polisi Bersuara

Tiket Semifinal Persib vs Bali United "Sold Out", Polisi Bersuara

Bandung
8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar,  Polisi Dalami Alasannya

8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar, Polisi Dalami Alasannya

Bandung
Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Bandung
Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Bandung
Cuma 6 PPK Perempuan yang Dilantik, KPU Bandung Barat Dinilai Patriarki

Cuma 6 PPK Perempuan yang Dilantik, KPU Bandung Barat Dinilai Patriarki

Bandung
Kakak Vina Cemas karena Satu Pelaku Akan Bebas dari Penjara

Kakak Vina Cemas karena Satu Pelaku Akan Bebas dari Penjara

Bandung
Hujan Deras, 4 Kecamatan di Sukabumi Terendam Banjir

Hujan Deras, 4 Kecamatan di Sukabumi Terendam Banjir

Bandung
Maju Pilkada Jabar 2024, Bima Arya Kunjungi DPD Golkar

Maju Pilkada Jabar 2024, Bima Arya Kunjungi DPD Golkar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com