Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Air Keruh dan Mengering Setelah Ada Proyek Pembangunan Tol Japek 2, Warga Protes

Kompas.com - 18/07/2023, 17:24 WIB
Farida Farhan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-Warga Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melayangkan protes atas rusaknya Mata Air Citaman.

Mata air diduga menjadi keruh diduga akibat proyek Jalan Tol Japek 2 Selatan.

Nandar, warga Kampung Citaman, Desa Tamansari mengatakan, Mata Air Citaman digunakan oleh warga untuk kehidupan sehari - hari.

Baca juga: Warga Desa di Kebumen Diare Massal, Diduga Akibat Sumber Mata Air Tercemar Bakteri

 

Warga memasang pipa paralon dari mata air ke penampungan dekat jalan. Banyak juga yang mengambil langsung ke sumur.

Kini mata air mulai surut saat pekerjaan trase membelah jalus sungai bawah tanah. Biasanya tinggi air Mata Air Citaman mencapai 80 sentimeter.

"Sekarang hanya tinggal 40 sentimeter," kata Nandar di Karawang, Selasa (18/7/2023).

Selain debit air, kata Nandar, kualititas air juga menurun. Biasanya warnanya cenderung biru, sernih dan sejuk.

"Ini agak hijau, berarti kiruh (keruh). Apalagi saat hujan warnanya jadi cokelat," kata Nandar.

Baca juga: Melihat Mata Air Hodo dan Benteng Kerajaan yang Terkubur Letusan Tambora

Karena kontur tanah cekung, Tol Jakarta - Cikampek 2 Selatan harus dibuat jembatan.

Namun trase dan jembataan memotong jalur sungai bawah tanah yang disinyalir membuat mata air Citaman rusak.

Hal yang sama disampaikan Didin, warga Citaman sekaligus Ketua Sahabat Ikatan Pemuda Pemudi Citaman (IPPC) yang menyebut ada tiga sumber mata air di Desa Tamansari, salah satunya Mata Air Citaman yang digunakan sehari - hari oleh warga.

Karena itu, Didin meminta PT Jasa Marga untuk menghentikan proyek jembatan Tol Japek 2 Selatan. 

Pasalnya, proyek jembatan Tol Japek 2 berdekatan dengan mata air itu membuat mata air surut.

"Jadi, kami warga meminta untuk projek dihentikan dulu sebelum ada kajian terlebih dahulu, karena mata air ini juga masuk dalam Kawasan Bentang Alam Kars (KBAK) sebagai kawasan lindung geologi," Didin saat dihubungi, Selasa (18/7/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 11 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 11 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Bandung
Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bandung
Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Bandung
Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Bandung
Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com