KARAWANG, KOMPAS.com-Warga Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melayangkan protes atas rusaknya Mata Air Citaman.
Mata air diduga menjadi keruh diduga akibat proyek Jalan Tol Japek 2 Selatan.
Nandar, warga Kampung Citaman, Desa Tamansari mengatakan, Mata Air Citaman digunakan oleh warga untuk kehidupan sehari - hari.
Baca juga: Warga Desa di Kebumen Diare Massal, Diduga Akibat Sumber Mata Air Tercemar Bakteri
Warga memasang pipa paralon dari mata air ke penampungan dekat jalan. Banyak juga yang mengambil langsung ke sumur.
Kini mata air mulai surut saat pekerjaan trase membelah jalus sungai bawah tanah. Biasanya tinggi air Mata Air Citaman mencapai 80 sentimeter.
"Sekarang hanya tinggal 40 sentimeter," kata Nandar di Karawang, Selasa (18/7/2023).
Selain debit air, kata Nandar, kualititas air juga menurun. Biasanya warnanya cenderung biru, sernih dan sejuk.
"Ini agak hijau, berarti kiruh (keruh). Apalagi saat hujan warnanya jadi cokelat," kata Nandar.
Baca juga: Melihat Mata Air Hodo dan Benteng Kerajaan yang Terkubur Letusan Tambora
Karena kontur tanah cekung, Tol Jakarta - Cikampek 2 Selatan harus dibuat jembatan.
Namun trase dan jembataan memotong jalur sungai bawah tanah yang disinyalir membuat mata air Citaman rusak.
Hal yang sama disampaikan Didin, warga Citaman sekaligus Ketua Sahabat Ikatan Pemuda Pemudi Citaman (IPPC) yang menyebut ada tiga sumber mata air di Desa Tamansari, salah satunya Mata Air Citaman yang digunakan sehari - hari oleh warga.
Karena itu, Didin meminta PT Jasa Marga untuk menghentikan proyek jembatan Tol Japek 2 Selatan.
Pasalnya, proyek jembatan Tol Japek 2 berdekatan dengan mata air itu membuat mata air surut.
"Jadi, kami warga meminta untuk projek dihentikan dulu sebelum ada kajian terlebih dahulu, karena mata air ini juga masuk dalam Kawasan Bentang Alam Kars (KBAK) sebagai kawasan lindung geologi," Didin saat dihubungi, Selasa (18/7/2023).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.