Seorang warga lain di Jalan HJ Asnawi, Kampung Leuwiranji, Desa Sukamulya, Rumpin, Muhammad Badru menuturkan, jembatan itu sempat diperbaiki sebanyak dua kali dalam beberapa bulan terakhir tapi kembali rusak.
Perbaikan itu pertama hanya dilapisi dengan plat lantai jembatan dan kemudian di-hotmix.
Sementara kendaraan yang melintas adalah truk tronton, truk tambang yang tonasenya melebihi kapasitas jembatan itu.
"Makanya kan jembatan itu gak pernah bertahan lama. Ya mungkin kalau dipasangi pelat bawahnya sama atasnya, dicor mungkin agak awet. Lah, ini saja cuman ditaruh pelat dan atasnya di-hotmix. Sedangkan yang lewat itu enggak hanya mobil tapi truk dengan tonase besar," ujarnya.
Baca juga: Ketua RW di Bogor Ditangkap karena Konsumsi Sabu, Alibinya Biar Semangat Kerja
Badru pun tidak habis pikir, jembatan itu diperbaiki tapi selalu rusak dan kasusnya terus saja berulang.
Kini, jembatan dipasangi spanduk yang isinya bersifat imbauan. Usaha perbaikan pun seperti tidak ada dan seakan sia-sia.
"Iya udah dipasangi spanduk. Tapi kan ini masih dilintasi motor, mobil dan truk tambang. Kalau udah berbarengan keluarnya, apalagi malam hari itu ngeri banget," katanya.
Selama 29 tahun, jalan dan jembatan di desanya tidak pernah mulus. Bahkan saking parahnya kerusakan, kendaraan terperosok hingga kecelakaan menewaskan warga sudah menjadi pemandangan biasa.
Ia dan keluarganya merasakan dampak jembatan dan jalan rusak itu. Dia menyebut, mobilitas terganggu dan akses ke mana-mana susah.
Baca juga: Hilangkan Stigma Kota Sejuta Angkot, Bogor Butuh Pembiayaan Kreatif
Saat keluar rumah malam hari, tak jarang dirinya terjebak macet karena pertemuan keluar masuk kendaraan dengan truk tambang yang beroperasi pada malam hari.
Ditambah lagi, karena kerusakan jembatan dan jalan di wilayah tersebut.
"Apalagi kalau keadaan darurat kita kesulitan enggak bisa lewat sama sekali. Mau keluar rumah dari gang itu sudah macet, belum debunya. Kita mau pergi keluar malam cari makan kadang suka kesel saja gitu, susah enggak bisa ke mana-mana. Akhirnya memilih diam saja di rumah," ujarnya.