Rumah sederhana beratap asbes dengan ukuran 5x5 meter itu sesak didatangi warga yang datang untuk mendoakan Ajat. Kerabat, saudara, dan para istri korban terus bergantian datang saling menguatkan.
Kini, para istri korban tak tahu harus bergantung ke mana. Istri Ajat tampak masih tertekan. Butuh waktu lama untuk menyadari bahwa suaminya hilang di dalam lubang tambang.
Berdasarkan cerita dari keluarga, Ajat sebelumnya bekerja sebagai pedagang mie ayam. Ia adalah orang terakhir yang berangkat ke Banyumas, tepatnya setelah Idul Adha.
Ajat awalnya dagang mie ayam. Dia berangkat Idul Adha. Baru sebulan, kini ia tak kembali lagi.
Dia baru pertama kali ikut atau bekerja sebagai penambang emas. Tak ada pengalaman. Semua dilakukan karena ekonomi.
"Gak tahu juga bagaimana bisa berangkat ke sana. Dia (Ajat) bilang berhenti dagang mie ayam saja gak," ujar adik dari Ajat, Winda (28).
Awalnya, Ajat punya mimpi bisa merenovasi rumahnya. Namun, musibah itu terjadi.
"(Harapannya) sekarang ini perhatiin anak-anaknya sajalah. Karena masih kecil-kecil. Baru 2 tahun," imbuh Winda.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, mencatat jumlah penduduk miskin berada di angka 474 ribu jiwa.
Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (PIKP), Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor, Iwan Setiawan mengklaim, tingkat kemiskinan mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Cerita Usman Selamat dari Lubang Tambang Emas Maut Banyumas, Air Masuk Sangat Cepat
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, persentase tingkat penduduk miskin di Kabupaten Bogor tahun 2021 berada di 8,13 persen dan tahun 2022 berada di 7,73 persen.
"Sampai tahun 2022 di Kabupaten Bogor masih terdapat sekitar 474 ribu penduduk miskin. Akan tetapi data jumlah penduduk miskin saja tidak bisa menjadi ukuran dalam merepresentasikan tingkat penduduk miskin di suatu wilayah. Melainkan harus diperbandingkan dengan jumlah penduduk yang mencapai 5,5 juta penduduk," ujarnya melalui keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.
Persentase inilah salah satu ukuran yang bisa merepresentasikan tingkat penduduk miskin di Kabupaten Bogor maupun di kabupaten/kota lainnya.
Pemkab pun, kata dia, terus berupaya menanggulangi kemiskinan di setiap pelosok di Kabupaten Bogor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.